Pengamat Ekonomi senior, Rizal Ramli mengklaim bahwa dana haji yang tersisa dalam bentuk uang tunai sekarang ini hanya sekitar Rp18 miliar saja. Padahal seharusnya, nominal dana haji tersebut mencapai Rp120 triliun.
Dalam siaran saluran YouTube Karni Ilyas Klub, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini mengungkapkan, dana haji sebenarnya sudah dimasukkan ke investasi jangka panjang produk syariah, seperti deposito
"Iya Rp18 miliar, itu uang cash ya. Yang lainnya itu dalam bentuk deposito. Nah ketahuan, 1 bulan, 1 tahun," ujar Rizal Ramli, menyitat Gelora pada Selasa, 15 Juni 2021.
Nantinya, kata Rizal Ramli, uang dana haji yang diinvestasikan berujung dialirkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kemudian Rizal Ramli mempertanyakan soal keamanan dana haji yang disebutnya mengalir ke APBN. Dia menilai, sebenarnya hal itu sangat tidak aman lantaran bagsa Indonesia masih memiliki utang yang terbilang menumpuk. Belum lagi soal cara membayar bunga dari utang yang dipinjamkan.
"Bagaimana ini bisa dibilang aman?" tuturnya.
Rizal Ramli kemudian memaparkan bahwa dalam situasi normal, kuota jamaah haji sekitar 220 ribu per tahun. Jika dikalikan dengan Rp70 juta per orang, maka didapat hasil sekitar Rp15 triliun.
