Hops.ID - Gejala psikosis seperti halusinasi dan delusi seringkali banyak yang masih keliru terkait keduanya yang memang sekilas sangat mirip.
Meskipun halusinasi dan delusi merupakan gejala psikosis dan merupakan bagian dari realitas yang dianggap tak nyata, keduanya memiliki satu perbedaan utama, yaitu satu sensorik dan satu kognitif.
Dengan mengetahui perbedaan antara halusinasi dan delusi, dapat membantu kamu untuk terhindar dari keduanya di masa mendatang.
Apa perbedaan antara halusinasi dan delusi?
Halusinasi dan delusi sering dikelompokkan bersama ketika berbicara tentang gejala psikosis.
Sementara keduanya adalah bagian dari realitas palsu, halusinasi adalah persepsi sensorik dan delusi adalah kepercayaan yang salah.
Pada kasus halusinasi, seseorang dapat melihat ataupun mendengar hal apa pun yang berbeda dari kenyataan yang ada.
Di sisi lain, delusi dapat menyebabkan seseorang untuk berpikir bahwa mereka adalah selebriti padahal sebenarnya tidak.
Dikutip dari Healthline oleh Hops.ID pada Sabtu, 25 Maret 2023, ada beberapa penyakit yang memicu terjadinya halusinasi ataupun delusi, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Penyakit Parkinson
- Penyakit Huntington
- Tumor otak
- Bentuk demensia tertentu, seperti penyakit Alzheimer
- Sipilis
- HIV
- Varian epilepsi
- Stroke
- Penggunaan zat tertentu
Apa itu halusinasi?
Halusinasi adalah pengalaman indrawi yang dirasakan seseorang sebagai nyata padahal sebenarnya tidak.
Artikel Terkait
Novel Baswedan soal halusinasi penusuk Syekh Ali Jaber, jangan tanpa bukti!
Kembali berulah, kini Pendeta Saifuddin sebut Nabi adalah halusinasi
Marshanda ceritakan gejala awal bipolar, tidak tidur selama dua minggu hingga halusinasi
Cerita Pinkan Mambo diragukan pakar mikro ekspresi, dampak depresi dan halusinasi?
Benar kakayaannya cuma halusinasi? Pinkan Mambo keceplosan pernah ngutang dengan pegawainya: Biasa lah ya...