Mengenal dermatillomania, gangguan mental yang membuat seseorang mengelupas kulitnya secara kompulsif

Hops.ID – Kamu suka mengelupas kulit atau skin picking? Tahukah kamu bahwa kondisi itu adalah sebuah gangguan mental yang disebut dermatillomania?

Gangguan dermatillomania adalah sebutan untuk gangguan mental dimana seseorang secara kompulsif mengelupas atau menggaruk atau mencakar kulit mereka hingga terluka.

Gangguan dermatillomania juga dikenal sebagai excoriation disorder atau skin picking disorder, kondisi ini termasuk dalam kategori gangguan mental obsessive-compulsive disorders (OCD).

Baca Juga: Perempat final Malaysia Masters 2023: Rinov/Pitha tersingkir, dua wakil Indonesia ke semifinal

Dilansir dari my.clevelandclinic.org oleh Hops.ID pada Jumat, 26 May 2023 berikut adalah penjelasan dari dermatillomania.

Nama dermatillomania adalah gabungan dari 3 kata dari bahasa Yunani derma yang berarti kulit, tillo yang berarti menarik, dan mania yang berarti perilaku berlebihan.

Obsessive-compulsive disorders (OCD) adalah suatu kondisi spesifik yang juga termasuk dalam kategori kondisi kesehatan mental.

Baca Juga: Dirumorkan pergi dari Barcelona, Jules Kounde tegaskan tak akan tinggalkan Camp Nou

Meskipun dermatillomania termasuk dalam kategori obsessive-compulsive disorders, dermatillomania masih memiliki beberapa perbedaan utama dengan kondisi spesifik OCD. Berikut ini perbedaannya:

1. Obsesi

OCD melibatkan obsesi, yang merupakan pikiran atau dorongan yang tidak dapat dikendalikan dan tidak diinginkan oleh seseorang. Obsesi semacam itu tidak terjadi pada dermatillomania.

2. Perasaan mendapat penghargaan

Ketika orang dengan dermatillomania menggaruk kulitnya sendiri, mereka sering merasa lega atau emosi positif lainnya. Hal itu tidak terjadi pada OCD.

Baca Juga: Sikap Salman Khan biarkan anak kecil terobos barisan pengawalnya tuai pujian netizen: Kami mencintaimu

3. Kerusakan

OCD jarang melibatkan segala jenis kerusakan diri atau melukai diri sendiri. Dengan dermatillomania, melukai diri sendiri seperti itu sangat umum terjadi.

Pada tahun-tahun sebelumnya, para ahli percaya bahwa kondisi ini jauh lebih umum terjadi pada wanita. Kondisi ini biasanya dimulai pada masa pubertas, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun.