Cek fakta: Apakah tinta cumi bisa dimakan dan berdampak baik bagi kesehatan tubuh serta apa saja manfaatnya?

Hops.ID - Tinta cumi adalah bahan populer dalam masakan Mediterania dan Jepang.

Terkadang, tinta cumi dapat menambahkan warna hitam-biru yang berbeda dan rasa gurih yang nikmat pada hidangan tertentu.

Namun, kamu mungkin bertanya-tanya apakah tinta cumi benar-benar bisa dimakan atau tidak serta bagaimana dampaknya bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga: Resep dan cara membuat xiao long bao atau soup dumpling halal dan mudah untuk dibuat

Dalam tulisan ini, penulis akan menjelaskan apa itu tinta cumi serta apa saja dampaknya bagi kesehatan tubuh.

Apakah itu tinta cumi?

Tinta cumi juga dikenal sebagai tinta cephalopoda, adalah tinta gelap yang diproduksi oleh cumi-cumi.

Baca Juga: Hari Jadi ke-496 Kota Jakarta, ini daftar 11 acara yang bisa disambangi di bulan Juni dan Juli

Tinta ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan, membantu cumi-cumi untuk melarikan diri dari pemangsa dengan mengaburkan pandangan mereka.

Tinta cumi mengandung banyak senyawa, seperti melanin, enzim, polisakarida, katekolamin (hormon), logam seperti kadmium, timbal, dan tembaga, serta asam amino, seperti glutamat, taurin, alanin, leusin, dan asam aspartat.

Senyawa utama dalam tinta cumi adalah melanin, yang berfungsi sebagai pigmen yang bertanggung jawab atas warna gelap tinta. Itu juga terjadi pada manusia dan menentukan warna kulit.

Baca Juga: Disangka hamil, Rebecca Klopper perutnya nyembul saat joged pakai daster bareng Fadly Faisal: Yang tengah ada…

Manusia telah menggunakan tinta cumi selama berabad-abad, termasuk dalam pengobatan tradisional, tulisan, seni, kosmetik, dan sebagai bahan tambahan makanan.

Saat ini, tinta cumi terutama digunakan sebagai bahan tambahan makanan dalam pasta, nasi, dan saus di banyak masakan Jepang dan Mediterania karena warna gelapnya yang unik dan rasa gurihnya yang nikmat.