Hops.ID - Banyak yang menghubungkan penyakit hepatitis akut misterius dengan vaksin Covid 19. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah hal tersebut.
"Berita itu tidak benar. Sampai saat ini, tidak ada bukti jika hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia, itu karena vaksin Covid 19," kata Prof. dr. Hanifah Oswari, Sp. A(K), dokter spesialis anak konsultan gastro hepatologi RSCM, saat memberikan keterangan pers, pada Kamis, 5 Mei 2022 secara daring.
Namun, ia tidak mengelak bahwa penyakit hepatitis akut misterius yang terdeksi di lebih dari 20 negara ini berhubungan dengan virus Covid 19.
Baca Juga: Sinopsis The Sound of Magic, drakor baru Ji Chang Wook yang tayang hari ini di Netflix
"Memang, ada berhubungan dengan virusnya. Tapi, belum diberikan informasi bahwa itu berhubungan secara langsung dengan hepatitis misterius saat ini," ungkap Prof. dr. Hanifah Oswari, Sp. A(K).
"Jadi, virus-virus yang kemungkinan berperan pada hepatitis misterius bukan penyebab langsungnya,"lanjutnya Hops.ID mengutip dari keterangan pers Kemenkes yang diunggah di YouTube resmi Kementerian Kesehatan RI, pada Jumat, 6 Mei 2022.
"Menghubungkan penyakit ini dengan Covid 19 belum bisa ditentukan, apalagi menghbungkannya dengan vaksin Covid 19. Berita seperti ini harus diluruskan," tutur Prof. dr. Hanifah Oswari lebih lanjut.
Baca Juga: Atta Halilintar dapat kejutan di Universal Studios Singapore, sempat nyangka ada di istana boneka
Hal tersebut dibenarkan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, juru bicara Kementerian Kesehatan. Menurutnya, tiga pasien yang diduga terkena hepatitis misterius tidak memiliki Covid 19.
"Ketiga pasien tersebut dirujuk ke RSCM dengan kondisi stadium lanjut, hanya memberikan sedikit waktu untuk tenaga medis melakukan tindakan pertolongan. Tiga pasien itu berusia 2 tahun, 8 tahun dan 11 tahun," tutur dr. Nadia.
Ia melanjutkan, "Yang umur 2 tahun itu belum mendapatkan vaksin Covid 19. Pasien berusia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi 1 kali dan yang 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. Setelah dilakukan investigasi, ketiganya covid negatif. Bersama dengan Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Kemenkes sudah melakukan investigasi kontak mengenai faktor risiko."
Berdasarkan investigasi tersebut dan data yang ada, ditemukan bahwa satu pasien yang meninggal dunia karena diduga terkena hepatitis misterius, pernah memiliki penyakit lain.
"Jadi, ada penyakit lain yang terdeksi di kasus hepatitis akut ini. Namun memang, sampai saat ini, ketiga kasus tersebut belum bisa digolongkan sebagai hepatitis akut dengan gejala berat,” ungkap dr. Nadia.
Artikel Terkait
Kenali adenovirus, virus hepatitis misterius yang kini mewabah
Bukan kasus biasa, ini penjelasan pakar kesehatan soal hepatitis akut yang menelan korban jiwa
Kasus kematian 3 anak RI akibat hepatitis akut misterius sudah dimuat media luar, ini gejala dan pencegahannya
Ayah bunda jangan cuek ya, ini gejala awal hepatitis misterius yang menyerang anak-anak
Gubernur Jatim Khofifah sebut ada 114 kasus hepatitis akut di Jawa Timur
Jaga anak dari Hepatitis akut dengan melakukan pencegahan ini
Kemenkes rilis gejala awal hingga lanjut hepatitis akut misterius serta cara pencegahannya
Hasil investigasi tiga anak meninggal, Kemkes: Belum dapat digolongkan sebagai hepatitis akut
Perhatian Ibu-ibu! Begini cara mencegah hepatitis misterius pada anak menurut dokter RSCM