ECGO EV Moto kasih subsidi motor listrik Rp7 juta ke konsumen, harganya jadi segini

- Jumat, 3 Februari 2023 | 14:14 WIB
Motor listrik ECGO 3 (kiri) dan ECGO 5 (kanan) (Hops.ID/Dion Yudhantama)
Motor listrik ECGO 3 (kiri) dan ECGO 5 (kanan) (Hops.ID/Dion Yudhantama)

Hops.ID - Sebagai upaya mendukung dan mendorong agenda pemerintah untuk mempercepat program elektrifikasi kendaraan bermotor, ECGO EV Moto mengumumkan akan memberikan subsidi motor listrik sebesar Rp70 miliar pada 10 ribu pelanggan pertamanya. Dengan demikian, maka ECGO memberikan subsidi Rp7 juta per unitnya.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia menargetkan 3,22 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2035, yang diperkirakan dapat menghemat penggunaan BBM sebesar 4 juta barel, dan penurunan emisi mencapai 1,4 juta ton CO2.

"Kami melihat saat ini ketertarikan masyarakat untuk beralih ke motor listrik cukup tinggi, tetap banyak yang masih ragu karena menunggu subsisi pemerintah untuk direalisasikan. subsidi dari ECGO diharapkan dapat membantu mempercepat masyarakat untuk beralih dari motor konvensional ke motor listrik," ujar COO dan Co-Founder ECGO EV Moto, Gary Prawira.

Baca Juga: Pacaran terus! Ditanya kapan nikah sama Denise Chariesta, jawaban JK bikin melongo: Maybe yes, maybe...

Selain dari subsidi Rp7 juta per unit motor listrik, ECGO EV Moto juga telah membangun sebuah ekosistem yang diharapkan dapat mendukung masyarakat beralih ke motor listrik.

Pertama, konsumen punya pilihan membeli motor listrik dengan sistem langganan baterai alias subscription daripada beli putus.

Selain itu, konsumen juga dapat menukar motor lamanya (trade-in) dan nilai jualnya dapat digunakan sebagai uang muka atau dijadikan sebagian dari jumlah pembayaran. 

Baca Juga: Happy Kyuhyun Day! Ini 5 fakta Kyuhyun Super Junior, punya suara emas hingga pernah koma dari kecelakaan

"Contohnya si Budi ingin beli motor listrik baru ECGO 3 dan langganan baterai, lalu dia menukar motor lamanya yang dinilai 5 juta. Setelah potongn subsidi dari ECGO, kira-kira nominal yang perlu dibayar oleh Budi hanya 7 jutaan," jelas Gary.

Adapun, motor listrik dari ECGO EV Moto tidak menggunakan sistem swap baterai. Hal ini lantaran swap baterai dinilai tidak nyaman dan tidak menguntungkan bagi para konsumen.

"Berat baterai yang digunakan tidak bisa terlalu besar atau berat, sehingga berdampak pada kecepatan dan jarak yang dapat ditempuh," ujar Gary.

Baca Juga: Tak bisa maafkan ayahnya meski saat sekarat, Della Puspita akhirnya ungkap hal mengejutkan ini: Beliau...

Sementara itu, Gary melanjutkan, konsep baterai ECGO dirancang sebagaimana dapat digunakan untuk aktivitas sehari penuh tanpa harus dicas.

"Masyarakat rata-rata menempuh jarak sekitar 50 km per hari. Kalau untuk ojol, kira-kira 100 sampai 150 km per hari. Dengan sistem swap, pengguna motor hanya dapat menempuh 50 km dan harus menyisakan 10 km untuk mencari swap station terdekat," kata Gary.

Halaman:

Editor: Dion Yudhantama

Tags

Terkini