Seleb TikTok Pakistan klarifikasi bantah bakar hutan demi konten

Hops.ID – Humaira Asghar, seleb TikTok Pakistan beberapa waktu lalu mengunggah sebuah video yang mengundang banyak kecaman netizen.

Video tersebut menampilkan seleb TikTok Pakistan Humaira Asghar sedang berjalan di depan kobaran api yang bersumber dari pohon-pohon terbakar. Humaira Asghar seleb TikTok Pakistan dikecam selain karena tidak memberi contoh yang baik, juga karena merusak alam dengan pembakaran hutan.

Video unggahan seleb TikTok tersebut kini telah dihapus dari media sosial miliknya, baik di Instagram maupun di TikTok. Namun, jejak digital tetaplah ada. Video Humaira atau akrab disapa Dolly tersebut telah disebarluaskan oleh akun Twitter @rinasaeed.

Baca Juga: Kepung dan tuntut Dubes Singapura diusir dari Indonesia, massa pendukung UAS disentil aktivis NU usai bubar

“Ini adalah tren yang mengganggu dan membawa bencana di TikTok! Anak-anak muda yang putus asa (bisa saja) menyalakan api untuk hutan kita selama musim panas dan kering! Di Australia ada hukuman penjara seumur hidup bagi mereka yang memulai kebakaran hutan,” tulis pemilik akun @rinasaeed dalam satu cuitan.

Mendapat kecaman dari berbagai pihak, Humaira mencoba mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya terjadi di bukit Margalla. Melalui video yang ia unggah di Instagram pribadinya @dollyofficial1 menjelaskan apa yang terjadi dibantu seorang pria sebagai asistennya.

Ia menjamin bahwa proses pembuatan video tidak ada unsur “kekerasan” terhadap alam. Justru, tujuan ia menyalakan api di bukit adalah untuk mengusir para ular di sekitarnya.
Selain itu, Humaira membantah bahwa dirinya membakar bukit untuk konten, padahal sebenarnya yang ia bakar adalah jalan tempat kendaraan lewat, bukan pohon-pohon yang ada di belakangnya.

Baca Juga: Kerennya jersey baru Arsenal, bakal dipakai perdana saat lawan Everton akhir pekan

Berdasarkan media Pakistan The News pada 20 Mei 2022, polisi Islamabad telah mengajukan laporan atas video Humaira tersebut dan akan menyelidiki apakah Humaira melanggar undang-undang perlindungan satwa liar dan lingkungan di negara tersebut.