Hops.ID – Setelah bercerai dengan mantan suaminya Engku Emran, kehidupan Laudya Cynthia Bella tetap saja membuat penasaran masyarakat.

Memilih membatasi diri tampil di hadapan publik dan didepan kamera, Laudya Cynthia Bella kini disibukkan dengan bisnisnya yang semakin besar.

Tak hanya itu saja, Laudya Cynthia Bella juga kerap terlihat semakin religius dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dan mempelajari agama.

Baca Juga: Dituduh mencuri harta Dewi Perssik, Angga Wijaya beri klarifikasi : Untuk pegangan aku selama di Jakarta

Meskipun dinilai sebagai pribadi yang telah berhijrah dan mencoba mendalami agama dengan lebih serius, namun Laudya Cynthia Bella masih tak yakin dirinya bisa istiqomah.

Ia mengaku jika tantangan terbesarnya adalah tak tahu sampai kapan dirinya bisa tetap istiqomah terlebih untuk seorang publik figur seperti dirinya.

"Sampai detik ini tantangan yang terberat adalah saya nggak tau saya masih bisa istiqomah atau tidak sampai hari akhir nanti," ujar Laudya Cynthia Bella.

Baca Juga: Sempat dikabarkan hilang di Los Angeles, ternyata Marshanda masuk RSJ: Gue disuntik karena dianggap agresif!

Menurutnya, hal yang paling sulit di lakukan setelah hijrah adalah menjadi tetap istiqomah. "Karena paling berat adalah istiqomah, berat sekali," tambahnya lagi.

Berusaha menjadi pribadi yang terus istiqomah akhirnya membuat Laudya Cynthia Bella berniat untuk meninggalkan dunia hiburan.

Bahkan ia sangat berharap jika keterlibatannya dalam dunia hiburan akan berakhir di film terakhirnya, Buya Hamka.

Baca Juga: Miliki banyak uang tapi sadar tak akan hidup selamanya, Ruben Onsu bangun ulang mushala reot: Mau ngapain lagi

"Memang sudah niat (tinggalkan film), insya Allah. Semoga Allah tolong saya ya, semoga film terakhir benar-benar Buya Hamka,” harap Laudya Cynthia Bella dalam kanal YouTube Indosiar.

Tak hanya itu saja, untuk mendukung niatnya tersebut ia kini juga harus selektif dalam memilih lingkungan pertemanan yang begitu penting baginya saat ini.

Menurut mantan pacar Raffi Ahmad ini, tanpa ilmu, lingkungan dan guru sangat sulit untuk mencapai tahap istiqomah seperti yang diharapkannya.