Mengejutkan! Adipati Dolken jadi korban penipuan hingga rugi miliaran rupiah

Hops.ID - Aktor tampan Adipati Dolken saat ini tengah dirundung kesedihan, pasalnya ia diketahui tengah menjadi korban penipuan.

Kabarnya kerugian yang Adipati Dolken alami mencapai nilai fantastis hingga miliaran rupiah.

Padahal Adipati Dolken saat ini tengah masa bahagia karena sedang menjalani kehidupan rumah tangga barunya bersama Canti Tachril.

Mereka menikah pada Jumat, 18 September 2020 digelar di sebuah hotel mewah namun dilaksanakan secara tertutup.

Baca Juga: Punya wajah cantik, AKP Rita Yuliana dinilai enggak cocok jadi Polwan, netizen bilang cocoknya jadi...

Kabarnya Adipati Dolken membeli sebuah rumah di kawasan Tangerang dengan maksud ditempati bersama dengan istri tercinta.

Namun sayang ternyata tanah tempat tinggalnya bermasalah, karena tidak memiliki jalan keluar masuk menuju rumah yang dibeli oleh Adipati Dolken tersebut.

Developer yang menjual rumah tersebut membohongi Adipati karena mengatakan memiliki jalan akses keluar masuk. Namun ternyata akses jalan tersebut masih tanah milik orang lain.

"Kasus ini terjadi pada saat klien kami, yakni Adipati Dolken membeli sebuah rumah, dia beli 2 kapling sebetulnya yang di mana intinya akhirnya developer tersebut bilang ada jalan. Namun ternyata tidak ada jalan, ternyata jalan yang dilalui itu masih milik orang lain. Sehingga klien saat ini kalo keluar masuk itu masih lewat tanah orang lain," ungkap H Ernestan, SH dan Antonny, SH kuasa hukum Adipati Dolken dikutip Hops.ID pada Minggu, 14 Agustus 2022 dalam kanal Youtube Indosiar.

Baca Juga: Siti Badriah tanpa ragu bongkar aib Krisjiana Baharudin, Ayu Ting Ting sampai beri teguran: Masa dibuka sih?

Kabarnya jalan tersebut sempat dilaporkan dan akan ditutup hingga Adipati memutuskan untuk melaporkan developer atas kasus penipuan tersebut.

Kuasa hukum Adipati Dolken juga menjelaskan bahwa letak rumahnya itu berada di paling pojok dan hanya ada satu akses jalan keluar masuk menuju rumahnya.

Developer tersebut ternyata meminjam tanah orang lain untuk membangun akses jalan tersebut. Mereka menjanjikan akan membebaskan tanah tersebut dan membayarnya.

Namun ternyata tidak dilunasi, sehingga nama hak tanah tersebut masih menjadi pemilik lama.