Hops.ID – Prilly Latuconsina memberikan kritik dan pendapatnya mengenai orang yang suka membuat settingan demi dikenal banyak pihak.
Menurut Prilly Latuconsina menjual settingan demi ketenaran secara instan adalah hal yang tidak dibenarkan.
Artis muda yang juga kini telah menjadi dosen di sebuah universitas, menerangkan bahwa ketenaran haruslah didapatkan dengan cara yang benar.
Prilly Latuconsina mengajak orang-orang untuk tidak kehilangan jati diri mereka dengan menjual settingan. Ia menegaskan lebih baik jadi diri sendiri dan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.
Di era teknologi seperti ini memang banyak hal dapat dimanipulasi, agar dapat memberikan keuntungan, hingga artis Prilly Latuconsina turut memberikan pendapatnya.
“Itu kan banyak banget orang yang berlomba pengen banget terkenal, tapi saking pengen banget terkenalnya, sampai menjual sesuatu yang sebenarnya nggak ada, kepalsuan, karena mau dapet fame yang cepet, tapi at the end of the day, penonton tuh bakal tahu mana yang settingan, lebih baik menjadi diri sendiri dan menjual sesuatu yang bermanfaat,” ungkap Prilly Latuconsina, dilansir oleh Hops.ID dari Instagram rumpi_gosip pada Senin, 21 November 2022.
Baca Juga: Ngaku hamil di luar nikah, Shalom Razade kena murka Wulan Guritno: Aku bunuh kamu!
Prilly Latuconsina tidak ingin orang-orang kehilangan jati diri mereka demi sesuatu yang singkat seperti ketenaran yang settingan.
Banyak warganet menganggap apa yang disampaikan oleh Prilly Latuconsina adalah hal yang benar. Sehingga kebanyakan dari mereka mendukung apa yang ia sampaikan.
Artikel Terkait
Bongkar alasan tak kunjung menikah, Prilly Latuconsina tuai pro kontra, netizen: Jangan banyak teori, Pril!
Prilly Latuconsina jadi dosen di kampus ternama, mahasiswa UGM sambut antusias
Bercita-cita jadi guru, dengan penuh haru akhirnya Prilly Latuconsina jadi dosen tamu di UGM
Dikenal cerdas dan berprestasi, Prilly Latuconsina akui punya kebiasaan unik tapi bikin jijik: Aku suka cium
Punya kesibukan baru, Prilly Latuconsina ungkap kesulitannya sebagai dosen praktisi di UGM