Air mata Venna Melinda tumpah alami depresi berat, keterangan saksi ART dijamin akan memberatkan Ferry Irawan

Hops.ID – Venna Melinda akhirnya selesai menjalani pemeriksaan tambahan terkait kasus KDRT yang dilakukan oleh suaminya, Ferry Irawan.

Melalui keterangan kuasa hukum Venna Melinda, menyatakan bahwa bukti medis telah diterima penyidik Polda Jatim.

“Tadi yan dikasih adalah bukti-bukti KDRT secara medis akibat kekerasan secara fisik, satu lagi bukti medis akibat kekerasan psikis,” ucap Hotman Paris selaku kuasa hukum Venna Melinda yang dilansir melalui Cumicumi pada 27 Januari 2023.

Baca Juga: 5 Artis ternama ini menikah dengan mahar kurang dari Rp1 juta padahal kekayaan capai miliaran

Dari beberapa saksi yang melihat kejadian saat Venna melakukan siaran live, semua telah mengakui bahwa benar saat itu hidung Venna mengalami pendarahan.

Hotman menyampaikan bahwa melalui bukti-bukti ini Ferry Irawan dipastikan tidak akan bisa menyangkal perbuatannya.

“Fitnah benar kalau pihak sana mengatakan bahwa itu adalah darah buatan atau darah karena memukul-mukul dirinya itu tidak benar,” ucapnya.

“Secara medis semua sudah lengkap, yang dikasih tadi bukti medis tulang rusuk yang retak kemudian bukti medis tentang hidung berdarah, yang ketiga bukti dari psikiater mengenai kekerasan psikis,” lanjut dia.

Baca Juga: Tak hanya kepergok berduaan di apartemen, Raffi Ahmad mati kutu ketahuan dapat hadiah ini dari Ayu Ting Ting

Hasil pemeriksaan psikiater mengungkapkan bahwa Venna Melinda mengalami depresi berat dan merasa ada orang lain yang mengontrol dirinya.

Venna tak kuasa menahan tangis saat membaca hasil pemeriksaan psikisnya yang menyatakan dirinya alami kecemasan, tegang, mudah merasa gelisah.

“Hal ini membuatnya merasa tidak bersemangat untuk beraktivitas, kehilangan nafsu makan, tidur terganggu terutama di awal kejadian,” ucap Venna.

Pada kesempatan yang sama ibu Athalla menyampaikan satu-satunya tujuannya saat ini adalah ingin menunjukkan kebenaran.

Baca Juga: Masih single, begini jawaban santai Luna Maya soal jodoh dan target menikah: Respect sama choice