3 Fakta unik album baru Metallica '72 season', salah satunya adaptasi dari berbagai genre musik keras Eropa

Entah apa yang dipikirkan oleh James dan kawan-kawan. Pasalnya musik Band cadas kelahiran 1980’an tersebut kebanyakan memakai jenis atau cita rasa music bergaya Thrash, Groove dan Heavy.

Baca Juga: Jadi ketua Komite Festival Film Indonesia, Reza Rahadian kurangi projek film

Akan tetapi pada album baru ini, semua lagu pada semua daftar yang banyak tersebut, sahabat Hopers terutama Metalhead, kemungkinan agak sedikit kecewa dan merasa ada yang berbeda.

Yap Sebagaimana dilansir dalam laman loudwire.com, kali ini Metallica lebih memfokuskan diri menuju gaya baru dimana disebut sebagai music cadasnya Eropa.

Hal tersebut dinilai oleh sang gitaris utama, yakni Kirk Hammett dikarenakan untuk mencocokan dirinya agar bisa menggelar konser di benua dingin tersebut dengan perpaduan melodis keras dari Eropa serta penggunaan promosi pertama Tur dunia yang dimulai dari negara Inggris.

Baca Juga: Lihat Venna Melinda banjir darah dari hidung pasca kasus KDRT, ibu Ferry Irawan: Saya pikir mimisan

3. Album pertama dengan pembahasan soal isu politik dan pandemi

Pada fakta terakhir ini semua orang bahkan di kalangan musisi pasti ‘ikut’ serta dalam pembukaan atau berkoarnya bibir mereka untuk mengkritik dan merespon adanya keanehan serta janggalnya masa-masa kelam saat adanya pandemi serta konflik antara Rusia dan Ukraina.

Dilansir dalam laman blabbermouth.net, Lars Ulrich sang Drummer sepantaran dengan James Hetfield mengatakan bahwa beberapa lagu mengatakan bahwa ketakutan manusia akan bencana dan virus harus dihadapi dengan sabar dan lapang dada.

Baca Juga: Perselingkuhan Putra Siregar direstui orang tua si pelakor, Septi Yetri Opani: Ibunya bangga! Pantas kah itu?

Selain itu juga tidak terlalu dibawa emosi karena dapat menyebabkan kegilaan yang cukup parah dan menyebabkan rasa sakit di antara hati maupun luka luar.***