Hops.ID - Bunda Corla yang memiliki banyak penggemar dan semakin dikenal, membuat teman dekatnya membeberkan fakta menarik tentang dia.
Belum lama ini komedian Eko Patrio mengadakan silaturahmi bareng Bunda Corla, mengajaknya makan bersama hingga bincang hangat dalam sebuah podcast.
Bagi Eko Patrio, sosok Bunda Corla telah dikenalnya sejak tahun 1998. Saat itu komedian kondang ini masih belum menikah.
Baca Juga: MK menjatuhkan putusan tolak atas permohonan pelegalan nikah beda agama
"Ya masih zamannya ada Olga almarhum, Ruben dan sebagainya. Ya udah dikenalin sama Olga, dulu sih namanya Cynthia," ucap Eko dikutip Hops.ID dari YouTube Starpro Indonesia pada 31 Januari 2023.
Sebagai teman lama, Eko mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian Bunda Corla, karena dia tahu betul seperti apa perjuangannya.
Bahkan dia bongkar salah satu kelebihan yang sampai sekarang tidak pernah berubah sama sekali meski tidak menetap di Indonesia.
"Saya tahu perjuangan cynthia ini panjang banget gitu loh dari tahun 1998," ungkapnya.
"Tapi dari dulu dia satu kelebihannya kalau buat saya. Selalu jadi pelindung teman-temannya gitu ya," ucapnya.
"Sebagai emaknya anak-anaklah, walaupun masih muda tapi dia selalu tuh gitu ngebiayain apalah. Dia care orangnya, nggak perhitungan," tuturnya.
Baca Juga: Tidak punya sandaran selain mama, Della Puspita sering merasa melow: Aku semakin ketakutan...
Karena karakter positif dari bunda yang sebegitu baiknya sama orang,itu membuat pertemanan Eko dengannya tidak pernah putus.
Terkait keberadaan bunda di Indonesia selain banyak yang suka dengannya, ada juga yang tidak menyukainya.
Artikel Terkait
Cegah Bunda Corla kembali ke Jerman, Farhat Abbas masukkan laporan polisi: Kami minta pihak kepolisian...
Laporkan Bunda Corla ke Polisi, netizen sindir Farhat Abbas: Pengacara, pengangguran banyak acara
Aldi Taher siapkan lagu spesial untuk Bunda Corla yang mau pulang ke Jerman
Bunda Corla sebut kawan yang buka aib teman sendiri adalah iblis, sindir Nikita Mirzani?
Pesan menusuk Bunda Corla sebelum pulang ke Jerman: Jangan julid, jangan menghakimi!