Dunia dangdut Indonesia ternyata keras, Ira Swara harus rela turun pamor dan tergeser kehadiran Dewi Perssik

Hops.ID - Dunia dangdut tanah air dikenal keras, Ira Swara pada masanya akhirnya menyerah menerima fakta sudah turun pamor dan tergeser oleh kehadiran Dewi Perssik.

Ira Swara diketahui merupakan salah satu penyanyi dangdut populer dan dikenal punya goyangan yang indah di atas panggung, siapa sangka aksi goyang gergaji Dewi Perssik menjadi ancaman bagi posisinya.

Meskipun seorang senior dan sudah menikmati puncak popularitas, Ira Swara tampak lebih bijak dan menerima hukum alam hadapi proses regenerasi dan siap tergeser oleh Dewi Perssik.

Baca Juga: Setelah bercerai dengan Taqy Malik, Salmafina akui pernah tinggal bareng dengan pacar bulenya: Aku harus...

Pada masanya, dirinya dan Dewi Perssik disebut-sebut tengah bersaing memperebutkan puncak popularitas sebagai penyanyi dangdut profesional.

Siapa sangka, kehadiran penyanyi dangdut asal Jember ini dengan wajah lugunya dan aksi goyang gergajinya kemudian mampu menggeser posisi yang diperjuangkan olehnya.

Sampai acara yang dipandu olehnya pun kemudian dilimpahkan pihak stasiun televisi kepada juniornya tersebut.

Baca Juga: Tega ke sesama wanita, Sophia Latjuba dituding rebut Michael Villareal dari istri sah dan pamer hamil 3 bulan

Meskipun begitu, dirinya mengaku hal seperti ini lumrah dan bisa disebut sebagai hukum alam di dunia dangdut tanah air.

“Saya mengajukan apakah bosen begitu saya terus menerus (membawakan acara) karena sudah setahun ini, gitu kan ya,” kata Ira Swara dalam acara Sindanglaia yang diunggah 16 Februari 2022 di kanal YouTube Apa Aja Boleh dilansir Hops.ID pada Kamis, 2 Februari 2023.

Penyanyi dangdut yang memiliki nama asli Wahyuni Irawati ini juga menuturkan, bahwa sadar betul di dunia dangdut selalu ada refresh dan kehadiran generasi baru.

Baca Juga: Pernah janjikan Reza Artamevia lebih dekat Tuhan, Adjie Massaid juluki mantan istri penyanyi...

Hal ini dinilai olehnya merupakan hukum alam yang pasti terjadi, dan memang penting untuk terjadi demi mencegah kejenuhan publik.

“Takutnya mau ada refresh, mau ada generasi baru. Ya karena bagaimanapun juga kita menyadari seperti saya pun, takutnya kalau terlalu lama takutnya ada kejenuhan,” ungkap Ira Swara.