Sukses di pembukaan Asian Games 2018, Denny Malik siap koreografikan 12 ribu Banser di Resepsi Satu Abad NU

- Jumat, 3 Februari 2023 | 14:32 WIB
Denny Malik menjadi koreografer tari yang akan dibawakan oleh belasan ribu orang Banser  (IG @malikdenny)
Denny Malik menjadi koreografer tari yang akan dibawakan oleh belasan ribu orang Banser (IG @malikdenny)

Hops.ID - Siapa tak kenal Denny Malik. Koreografer tari yang sukses mengharumkan nama Indonesia, saat pembukaan Asian Games di stadion Gelora Bung Karno Jakarta, 2018 lalu. 

Denny Malik adalah aktor utama dibalik tari kolosal Ratoh Jaroe yang dibawakan 5.000 siswa SMA se -DKI Jakarta, pada pembukaan Asian Games 2018.

Kini, Denny Malik kembali didapuk untuk menjadi koreografer tari yang akan dibawakan oleh tim Banser, pada perhelatan Resepsi Satu Abad NU di GOR Delta Sidoarjo, pada 7 Februari 2023 mendatang. 

Baca Juga: ECGO EV Moto kasih subsidi motor listrik Rp7 juta ke konsumen, harganya jadi segini

Tak tanggung-tanggung, Denny Malik menjadi koreografer 12.000 orang Banser dari seluruh Indonesia, dengan beragam usia.  

Pelantun lagu Jalan-Jalan Sore di era 90-an itu mengaku tertantang, dan siap mengemban tugas dari PBNU yang menurutnya tidak mudah itu. 

"Saya terima kasih saya sudah diajak berpartisipasi, dan dipercayakan untuk mungkin Pak Erick tahu waktu di Asian games itu 5 ribu (penari). Ini 12 ribu, gimana ya," ungkapnya, dilansir Hops.ID dari Instagram @nuonline_id, 3 Februari 2023. 

Baca Juga: Kisah Bunda Corla bertahan hidup di Jerman, ditolak kerja di rumah sakit, restoran hingga panti jompo

"Jadi ini tantangan lagi buat saya. Udah gitu, ini ada ceritanya. Saya sudah dua minggu sebelumnya berlatih terus, tapi yang uniknya disini, ini dari 9 kabupaten," sambungnya. 

Karena tidak mungkin dilakukan seorang diri, Denny mengaku dibantu oleh 12 orang asisten, yang semuanya adalah pelatih tari. 

"Ada 12 tim saya, ini menunggu 9 kabupaten untuk serentak berlatih bersama kita di Stadion Delta Sidoarjo. Kalau di Asian Games saya melatih para pelajar SMA. Ada yang amatir ada yang profesional, tapi dasarnya mereka penari," terangnya. 

Baca Juga: Disinggung soal hubungan asmara, Garneta Haruni beberkan fakta masa lalunya dengan Didi Mahardika

"Tapi disini uniknya, Banser ini kan semua umur ya. Dari yang muda, yang kita anggap sudah lulus SMA lah ya, sampai yang sudah rambut putih," imbuhnya. 

Ia yang biasanya melatih tari untuk satu segmen usia, mengaku cukup pusing karena baru pertama kalinya melatih koreografi yang pesertanya terdiri dari semua umur. 

"Ini pertama kali bagi saya melatih koreografi semua umur,dari 20-60 -an, dan dimana Banser adalah bukan penari. Nah ini juga sesuatu yang membuat saya pusing," katanya. 

Halaman:

Editor: Wefni Azlen

Sumber: IG @nuonline_id

Tags

Artikel Terkait

Terkini