Puasa di bulan Ramadhan, dilema bagi pemain sepak bola muslim di Eropa

- Jumat, 24 Maret 2023 | 14:24 WIB
Ibadah puasa di bulan Ramadhan menjadi tantangan dan dilema bagi pemain sepak bola muslim di Eropa. (Twitter @Bigmozel)
Ibadah puasa di bulan Ramadhan menjadi tantangan dan dilema bagi pemain sepak bola muslim di Eropa. (Twitter @Bigmozel)

Hops.ID – Bulan puasa Ramadhan kembali tiba, namun datangnya bulan Ramadhan ini juga menjadi dilema bagi industri sepak bola di Eropa.

Terutama bagi pemain sepak bola yang muslim. Pemain sepak bola muslim mengalami dilema di tengah bulan Ramadhan karena bentroknya ibadah puasa dan jadwal pertandingan yang tetap berlangsung.

5 Liga terbaik seperti Liga Spanyol, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Jerman, dan Liga Prancis tidak menerapkan libur kompetisi atau kebijakan khusus selama bulan puasa Ramadhan.

Baca Juga: Resmi diangkat jadi kapten Timnas Prancis, Kylian Mbappe buka suara: Saya sangat senang

Hal tersebut membuat para pemain yang beragama muslim untuk tetap menjalani ibadah puasa di tengah-tengah jadwal pertandingan yang padat. Bagi Liga Indonesia, ibadah puasa dan kompetisi yang tengah berjalan ini tidak terlalu masalah.

Karena mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam, jadi jadwal kompetisi akan disesuaikan dengan bulan Ramadhan. Biasanya kompetisi akan dimainkan hanya pada malam hari setelah sudah berbuka puasa.

Namun, di lain sisi kompetisi di Eropa tidak terlalu ramah untuk pemain sepak bola muslim. Penjelasan mengenai pemain sepak bola muslim di Eropa yang berpuasa ini dijelaskan dalam YouTube Starting Eleven seperti yang dilansir Hops.ID pada 24 Maret 2023.

Baca Juga: Menolak lupa! Kenangan masa kecil tentang bola plastik dan gawang dari sandal

Mereka harus menghadapi dilema di dalam dirinya antara harus menjalankan tugas ibadah puasa dan tugas sebagai pemain sepak bola professional yang harus tampil maksimal di setiap pertandingan.

Lalu, latihan yang berat dan pertandingan yang terkadang bertepatan dengan waktu puasa membuat mereka menahan rasa lapar dan dahaga.

Itu juga merupakan salah satu kendala terberat bagi pemain sepak bola muslim di Eropa. Kurangnya asupan makanan dan cairan membuat stamina tubuh berkurang dan membuat kondisi fisik pemain akan menurun jika berpuasa.

Baca Juga: 7 Rekomendasi skincare rutin affordable untuk ibu rumah tangga edisi kulit kering dan kusam

Namun, pemain-pemain muslim tersebut tidak boleh diam saja mengalami kondisi ini, mereka harus mencari cara yang efisien dan tepat untuk menanganinya.

Salah satu contohnya adalah cara yang dilakukan Mohamed Salah, pemain Liverpool. Mohamed Salah tidak mengurangi intensitas latihannya, tetapi dia menggeser sebagian waktu latihannya pada dini hari.

Halaman:

Editor: Alfiyah Rizzy Afdiquni

Sumber: YouTube Starting Eleven

Tags

Artikel Terkait

Terkini