Juventus kembali terancam pengurangan 20 poin akibat manipulasi pajak

- Jumat, 3 Februari 2023 | 09:12 WIB
Juventus terancam pengurangan poin oleh FIGC (Twitter @idextratime)
Juventus terancam pengurangan poin oleh FIGC (Twitter @idextratime)

Hops.ID – Setelah mengalami pengurangan 15 poin pada 20 Januari 2023 lalu, kini Juventus terancam mendapat sanksi berupa pengurangan poin yang lebih banyak.

Federasi Sepakbola Italia (FIGC) melakukan pengurangan poin terhadap Juventus sebagai sanksi karena menaikkan biaya transfer secara artifisial untuk meningkatkan keuntungan modal.

Akibat pelanggaran ini, beberapa eksekutif klub Juventus dan mantan eksekutif mendapat skors dari FIGC, termasuk di dalamnya Presiden Klub Andrea Agnelli dan Wakil Presiden Pavel Nedved.

Baca Juga: Sulit bersosialisasi? Ini tips dan trik mengenai keterampilan sosial ini biar koneksi dan pergaulanmu luas

Juventus yang awalnya berada pada posisi runner up di bawah Napoli, harus turun ke posisi sepuluh klasemen dikutip en.as.com pada 3 Februari 2023.

Kini, Juventus kembali terancam pengurangan 20 poin setelah mereka memanipulasi pajak pembayaran gaji. Klub sedang diselidiki atas dugaan pembayaran gaji yang tidak diumumkan dan Juventus kemungkinan akan mendapat sanksi lagi.

Dugaan manipulasi pajak itu berawal dari pernyataan Juventus pada Maret 2020, yang mengatakan bahwa para pemain dan manajer yang saat itu dijabat Maurizio Sarri telah sepakat untuk membebaskan gaji mereka.

Baca Juga: 3 Fakta lagu Still With You karya dari Jungkook BTS

Pembebasan gaji tersebut dimaksudkan untuk membantu keuangan klub menghadapi kerugian finansial selama pandemi covid-19.

“Klub sepak bola Juventus mengumumkan bahwa, karena keadaan darurat kesehatan global saat ini menghambat kinerja aktivitas olahraga, klub telah mencapai kesepakatan dengan para pemain dan pelatih tim utama mengenai kompensasi mereka untuk sisa gaji olahraga musim ini.”

Pemahaman tersebut memberikan pengurangan kompensasi untuk jumlah yang sama dengan pembayaran gaji bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020.

Baca Juga: Tiko tolak tawaran kerja fantastis dari Jhon LBF: Memang aku tertarik tapi...

Setelah melalui penyelidikan dengan melakukan serangkaian penyadapan telepon dan pesan Whatsapp, ternyata pernyataan tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Para pemain dan pihak klub ternyata hanya menyetujui pemberian kompensasi satu bulan gaji dan Juventus melakukan pembayaran tiga bulan sisanya dalam bentuk yang berbeda. Dengan skema pembayaran seperti itu, maka mereka tidak perlu membayar pajak dari pembayaran gaji.

Halaman:

Editor: Alfiyah Rizzy Afdiquni

Sumber: en.as.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini