Ahok ungkap pengalaman selama terjun jadi pejabat, tak pernah bayar mahar politik tapi…

Hops.ID - Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan Ahok telah menjabat sebagai komisaris utama Pertamina.

Meski sudah tidak menjabat sebagai bubernur, nampaknya kepercayan masyarakat kepada Ahok masih tetap ada.

Banyak netizen yang penasaran tentang kehidupan atau pengalaman Ahok selama berkiprah di dunia politik.

Baca Juga: Devina Hermawan bagikan resep asian salad sehat segar crunchy, bisa jadi menu saat Imlek

Dilansir Hops.ID dari YouTube Panggil Saya BTP pada Selasa, 28 Maret 2023, Ahok mendapatkan pertanyaan mengenai pengalamannya saat menjadi anggota partai politik, anggota DPR RI, Bupati dan Gubernur.

Adapun pertanyaan tersebut tentang apakah menjadi pelayan publik seperti kepala daerah yang dipilih melalui mekanisme partai politik harus membayar upeti untuk partai politik yang mencalonkannya.

Ahok pun menjawab bahwa selama terjun sebagai pelayan publik ia tidak pernah membayar mahar atau upeti ke partai politik.

Baca Juga: Devina Hermawan bagikan resep nasi ayam claypot, bahan-bahannya lokal, gampang ditemukan

“Sepanjang pengalaman saya waktu jadi anggota dewan, baru DPRD Tingkat II Belitung Timur maupun DPR RI, Calon Bupati, Bupati, maupun Wakil Gubernur saya waktu nyalon itu, saya tidak pernah membayar mahar,” jawabnya.

Ia juga membagikan pengalamannya saat mau menjadi bupati di Babel yang membuat Ahok membayar uang untuk mengadakan rapat.

“Jujur waktu mau jadi bupati itu kita memang kena waktu itu ya membayar uang untuk mereka membuat sebuah rapat,” ungkap suami Puput Nastiti.

Baca Juga: Tidak perlu menggunakan mixer, Devina Hermawan bagikan resep roti klepon cinnamon roll yang lebit dan manis

Ahok juga mengatakan ketika ia sudah dipercaya banyak orang dengan karakter yang baik maka akan banyak orang yang meluangkan waktu, tenaga dan uang untuk mendukungnya maju menjadi pemimpin.

“Oleh karena itu saya sadar ketika kita maju ke DKI lagi maju ke Babel ketika udah punya nama yang orang sudah percaya bahwa kita jujur banyak orang yang mendukung. Kita bisa tahu waktu di Jakarta dulu para relawan itu meluangkan waktu tenaga dan uang,” ujarnya.