Hops.ID – Pemeriksaan terhadap Edi Sumantri, Wali Kota Jakarta Selatan, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi Formula E masih menuai sorotan.
Advokat, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menyebut pemeriksaan tersebut menguatkan bukti terjadinya korupsi dalam proyek Formula E.
“Pemeriksaan Edi Sumantri sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Formula E, secara norma dan teori hukumnya adalah untuk memperkuat bukti-bukti yang sudah ada terkait dengan posisi penyelidikan Formula E yang bertujuan untuk memastikan bahwa dalam proyek Formula E benar telah terjadi peristiwa pidana korupsi,” kata Petrus dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Maret 2023.
Baca Juga: Indah Permatasari diduga sindir ibunya, Nursyah lewat parodi Bunda Corla: Busuk hati kau!
Lebih dari itu, Petrus menilai keterangan Edi Sumantri juga memastikan siapa-siapa saja pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban pidana korupsi, apakah termasuk dirinya selaku Kepala BPKD DKI Jakarta waktu itu.
“Yang pasti sekiranya KPK sudah meyakini bahwa peristiwa pidana korupsinya telah ada dan nyata, maka persoalan selanjutnya menaikkan tahapan pemeriksaannya ke tahap penyidikan guna mencari dan menentukan siapa-siapa saja sebagai tersangka pelakunya.”
Petrus menilai meskipun pengusutuan Formula E cukup lamban, pemeriksaan terhadap Edi Sumantri merupakan perkembangan positif karena dapat membongkar dan memetakan pihal-pihak yang terlibat dalam dugaan kasus korupsi Formula E.
Ia berharap pemeriksaan terhadap Edi Sumantri merupakan pemeriksaan terakhir dan status kasus Formula E naik ke tahap penyidikan.
Selanjutnya, ia menyinggung soal kontribusi Anies Baswedan dalam penyelenggaraan Formula E.
“KPK harus lebih fokus terhadap penanganan kasus Formula E sebab melibatkan nama salah satu bacapres Anies Baswedan dan sudah mulai konsolidasi. Inilah yang berbahaya karena jika nanti Anies Baswedan ditetapkan sebagai tersangka, maka ia bisa saja dihujat oleh pendukungnya karena tidak terbuka terkait persoalan di belakangnya.”
Terakhir, ia berharap agar KPK lebih cepat dalam bergerak dan memastikan apakah Anies Baswedan sekadar sebagai saksi atau terlibat sebagai pelaku.
“Ini penting agar proses pemilu Pilpres dan proses hukum di KPK tidak menyandera Anies Baswedan dan pemilih Pilpres 2024,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Bangga punya Ayah yang cool, Nicholas Sean beber alasan putusnya dengan eksnya Elisa Jonathan: Kita kayanya...
Potret kondisi Timnas Indonesia U20 usai Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023, tertunduk lesu
Sindrom anak tengah yang dibawa ke layar kaca, sesuai dengan kehidupan nyata atau hanya mitos belaka?
Sebut petani Indonesia akan terus hidup miskin, Dedi Mulyadi ungkap permasalahannya: Faktanya di lapangan...