Kasus rasis yang menimpa warga kulit hitam George Floyd memicu kerusuhan besar-besaran di AS beberapa waktu lalu.
George Floyd tewas akibat ulah seorang aparat kepolisian yang melakukan tindakan berujung pembunuhan. Meski telah didakwa dan dicopot dari jabatannya, namun aksi unjuk rasa menentang rasisme terlanjur meluas dan membesar di AS.
Baca juga: Demonya rusak AS, donasi pemakaman George Floyd capai ratusan miliar
Tak hanya itu, aksi unjuk rasa itu juga diikuti dengan aksi penjarahan dan pengeruskan beberapa pusat perbelanjaan juga fasilitas umum. Aksi penjarahan itu meluas ke beberapa wilayah di Amerika. Para demonstran menjadi tidak terkendali dan berkembang anarkis.
Banyak toko-toko yang dirusak dan dijarah, terutama butik-butik kelas atas. Rupanya aksi penjarahan itu juga dilakukan mahasiswa Tiongkok. Parahnya, mereka memamerkan hasil jarahannya ke media sosial.