"Megawati bilang di akhirat itu ada neraka, gimana itu wong belum pernah ada yang ke sana. Ini jelas penghinaan pada Islam," katanya.
Nah Hehamahua mengeluhkan, kenapa banyak laporan seperti kasus Jenderal Dudung dan Megawati itu nggak diproses, sedangkan kasus Ferdinand polisi proses cepat perkaranya. Karena diskriminasi perkara itu, Hehamahua pun boleh dong bilang wah ini ada sesuatunya.
"Ini (perkara Ferdinand) jangan-jangan cuma tumbal, ingin tunjukkan bahwa ini lho polisi serius," bilangnya.

Baca Juga: Heboh Gala Sky disebut ngomong kasar, Haji Faisal: Anak itu memang harus diajar
Tuding operasi intelijen
Nah tokoh oposisi itu mengatakan kasus-kasus penistaan agama ini muncul tidak dalam ruang kosong. Dia meyakini ada operasi aktor tertentu yang memainkan isu-isu agama untuk memperkeruh suasana kebangsaan.
"Saya paham ini operasi ntelijen untuk adu domba. Misalnya begini, satu tesis saya bahwa orang Indonesia itu tak pahami Pancasila dan UUD 1945 dengan baik, pasal 29 ayat 1 negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya kita ini negara agama. Ayat 2 negara menjamin peluk agama sesuai kepercayaan masing-masing. Maka karena tak pahami filosof Pancasila dan UUD 1945, maka tejadilah hal seperti ini, terpancing adu domba," jelas Hehamahua.
Artikel Terkait
Ferdinand jadi tersangka, GP Ansor turun tangan urai permintaan khusus ke polisi
Ferdinand ngaku ternyata sempat ditawari jabatan di BUMN, gajinya fantastis!
Rudi Kamri bakal hajar pelapor Ferdinand kalau lakukan ini: Janji, saya tunggu...
Terungkap! Ini sakitnya Ferdinand Hutahaean: Bisa geblak sewaktu-waktu
Meski GP Ansor pasang badan, Gus Nadir tegas sebut Ferdinand sebagai penjilat Jokowi!