Hops.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis penjelasan gempa bumi Banten magnitudo 6,7. Pusat gempa terjadi di Sumur Banten, selatan Ujung Kulon.
Gempa tersebut nggak berpotensi tsunami. BMKG mencatat gempa ini adalah gempa tektonik dengan Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,21° LS ; 105,05° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 kilometer.
Nah dalam sejarahnya gempa di Selat Sunda sudah beberapa kali lho terjadi gempa dan disusul tsunami.
Baca Juga: Hamil tua, wanita ini nekat turun gedung lewat tangga darurat saat gempa
Gempa tsunami Selat Sunda
Kalau Sobat Hopers yang paling ingat, tsunami Selat Sunda Desember 2018 yang diawali dengan runtuhnya sebagian Gunung Anak Krakatau akibat aktivitas vulkanik di gunung tersebut.
Nah berikut ini sejarah gempa tsunami Selat sunda sebagaimana dibagikan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Tercatat sejak 1851 sampai 2019, telah terjadi 8 kali terjadi tsunami lho.

Baca Juga: Terpaksa urungkan niat perbaiki makam Bibi dan Vanessa, Haji Faisal: Masih ada gonjang-ganjing
Artikel Terkait
Gempa 7,5 SR hantam NTT, peringatan tsunami di sejumlah wilayah menyala
Cabut peringatan dini tsunami, BMKG minta dua wilayah di NTT ini tetap waspada
Hamil tua, wanita ini nekat turun gedung lewat tangga darurat saat gempa
Ini lho sebab gempa 6,7 Banten kuat terasa di Jakarta, kata BMKG begini
Tanpa tinggalkan ruangan, Ustaz Yusuf Mansur langsung azan begitu rasakan gempa di Jakarta