Hops.ID - Cendikiawan, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun turut mengkritik pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Rekaman yang memperlihatkan kritikan pedas dari Cak Nun tersebut beredar luas di jejaring media sosial.
Adapun video tersebut mendadak viral usai diunggah Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo lewat cuitannya di Twitter, seperti dilihat pada Kamis 20 Januari 2022.
Adapun dalam narasi kicauannya, Roy Suryo menilai sosok Cak Nun sebagai warga negara Indonesia yang masih berpikiran waras terkait pemindahan Ibu Kota Negara itu.
Baca Juga: IKN dalih Jokowi perpanjang jabatan presiden: Rp3,4 T buat sogok mulusin rencana!
“Inilah Pemikiran Warganegara yang masih Waras: Memindahlan Ibukota Negara Indonesia haruslah Komprehensif, meliputi Masukan-masukan dari Sabang sampai Merauke, Demokratis dengan menerima Aspirasi berbagai Suku, Agama & Heterogenitas Masyarakatnya yang ada, Bukan seperti mikir 1 Kecamatan AMBYAR,” cuit Roy Suryo, mengutip Terkini.id pada Kamis, 20 Januari 2022.

Tampak dari video berdurasi singkat tersebut, Cak Nun dengan memakai bahasa Jawa melontarkan kritiknya terkait pemindahan IKN. Dia menilai bahwa sebelum pemerintah memutuskan memindahkan IKN harusnya penguasa bertanya dulu ke rakyatnya.
“Jangan seenaknya, tanya dulu ke rakyatmu kalau ingin melakukan apa-apa. Jangan cuma gaya pencitraan terus. Tanya dulu kalau mau apa-apa, mau mindah orang banyak tanya dulu,” ujar Cak Nun.
Baca Juga: PDIP Jabar: Pecat Arteria Dahlan! Dia sudah murtad
Selain itu, Cak Nun juga mengatakan seharusnya pemerintah membuat diskusi publik terlebih dulu untuk menanyakan pendapat masyarakat soal pemindahan IKN itu.
Artikel Terkait
Heboh pindah ibu kota, Eko Kuntadhi: Kalau Presiden dari PKS, kita bisa punya maksimal 4 ibu kota baru
Pakar heran Ibu Kota baru dinamakan Nusantara: Seperti tak ada nama lain
Nusantara belum juga dibangun, Denny sudah usul Ibu Kota harus pindah tiap 100 tahun sekali: Ini sangat layak
PKS ngotot tolak pemindahan ibu kota, Mazdjo Pray: Di sana enggak ada basis massanya
Ahok jadi pemimpin ibu kota baru? Pengamat: Kecurigaan IKN jadi Beijing baru makin nyata