Kesaksian pelayan Tiberias mengaku lihat Pendeta Yesaya Pariadji bersama Tuhan Yesus di atas awan

Hops - Pasca kematian Pendeta Yesaya Pariadji pada Kamis, 05 Mei 2022 meninggalkan sejumlah cerita menarik. Salah satunya kesaksian seorang wanita pelayan gereja Tiberias.

Wanita tersebut mengaku melihat Pendeta Yesaya Pariadji berada di atas awan didampingi Tuhan Yesus di sebelahnya. Hal ini disampaikan wanita tersebut sembari menangis tersedu.

Hal ini menjadi perhatian banyak pihak, khususnya bagi pecinta Pendeta Yesaya Pariadji dan juga para jamaah gereja Tiberias. Seperti apa kisah selengkpanya? Simak ulasan berikut.

Baca Juga: Disebut terlalu intim, gaya pacaran Bastian Steel dan Sitha Marino tuai kritikan warganet

Mengaku melihat Pendeta Yesaya Pariadji didampingi Yesus

Kesaksian pelayan gereja Tiberias (Tangkapan layar YouTube Jaya Inspirasi)

Seorang wanita yang mengaku sebagai pelayan gereja Tiberias, berujar jika dirinya melihat sosok pria panutannya tersebut berada di atas awan didampingi Tuhan Yesus.

"Tiba-tiba melihat ke atas, itu ada pak Pariadji pake baju putih bersama Tuhan Yesus di sebelahnya," ujar wanita tersebut dikutip Hops.ID dari kanal YouTube Jaya Inspirasi pada Senin, 09 Mei 2022.

Ia sontak merasa kaget, ia lantas menunduk seakan tak percaya, namun ketika ia kembali mendongakkan kepala ke atas langit, penampakan tersebut sudah tidak ada. Ia pun menangis terharu melihat kejadian tersebut.

Baca Juga: Penampilan lusuh Steno Ricardo di momen lebaran pasca nikahi Susi Latifah jadi sorotan netizen: Gak keurus ya?

"Lalu saya kaget, saya melihat ke bawah nunduk dan saat melihat lagi ke atas sudah tidak ada, saya sampe nangis sendiri," tuturnya.

"Saya seakan gak percaya kemudian saya nunduk lagi, melihat ke atas lagi dan sudah tidak ada (penampakan sosok Pendeta Yesaya Pariadji)," lanjutnya mengulangi ucapan.

Sebelum meninggal, Pendeta sempat melihat jubah putih terbang ke surga

Lima bulan sebelum kepergiannya, salah seorang kerabat berujar jika Pendeta Yesaya Pariadji sempat melihat ada sebuah jubah putih yang terbang menuju surga. Hal itu diungkap salah seorang pendeta yang memimpin prosesi tutup peti dan pemakaman pendiri gereja Tiberias tersebut.