Hops.ID - Strategi nol Covid alias zero Covid di China untuk mengalahkan pandemi tidak konsisten, kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Diketahui WHO sebenarnya jarang mengritik tentang penanganan pemerintah terhadap virus Covid. Kebijakan keras pemerintah China untuk zero Covid telah menjebak sebagian besar dari 25 juta orang Shanghai di rumah selama berminggu-minggu ketika China mencoba untuk membasmi wabah terburuk di negara itu sejak pandemi dimulai.
Namun, strategi zero Covid akhirnya menyebabkan kemarahan dan protes yang sebelumnya jarang terjadi di China.
Baca Juga: Menang lewat politik identitas, alasan Pendeta Gilbert tetap dukung Anies pimpin Indonesia dikuliti
“Ketika kami berbicara tentang strategi zero Covid, kami tidak berpikir itu berkelanjutan, mengingat perilaku virus sekarang dan apa yang kami antisipasi di masa depan,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus perwakilan WHO dalam konferensi pers sebagaimana dilansir dari Aljazeera pada Selasa, 11 Mei 2022.
“Kami telah membahas masalah ini dengan para ahli China dan kami mengindikasikan bahwa pendekatannya tidak akan berkelanjutan. Saya pikir perubahan akan sangat penting.”
PBB membagikan komentar dalam bahasa China di platform media sosial Weibo dan WeChat, tetapi postingan Weibo telah dihapus dan fitur berbagi WeChat untuk postingan tersebut dinonaktifkan.
Kota Shanghai tetap menjadi pusat wabah terbaru, tetapi orang-orang di puluhan kota menjalani beberapa bentuk lockdown, termasuk di Ibu Kota Beijing. Orang-orang di Beijing didorong untuk bekerja dari rumah, dan dites setiap hari untuk COVID-19.
Artikel Terkait
Asian Games 2022 resmi ditunda satu tahun gegara infeksi covid 19 di China masih tinggi
Ashanty mengaku kesulitan ketemu dokter di Singapura selama dua setengah tahun pandemi Covid 19
Tak punya latar belakang kesehatan, Budi Gunadi Sadikin jadi sosok di balik turunnya penularan Covid 19
Kasus Covid 19 menurun, Menkes RI: Kapan Indonesia beralih dari pandemi ke endemi?
Kasus Covid-19 terkendali, Pemerintah berencana longgarkan PPKM