Hops.ID - Penolakan masuk Ustaz Abdul Shomad (UAS) oleh imigrasi Singapura terus bergulir dan disoroti sejumlah tokoh publik. Bahkan, ada pihak yang menilai penolakan UAS merupakan bagian dari islamophobia.
Menurut pernyataan Kemendagri Singapura, UAS tak diperkenankan masuk lantaran dianggap menganut paham ekstremis dan mengajarkan segregasi. Ceramah UAS juga dinilai kerap menjatuhkan kelompok agama lain dengan penggunaan kata 'kafir'.
Bergulirnya kasus UAS saat di Singapura, membuat beberapa netizen kembali mengunggah salah satu episode Fahri Hamzah yang menjadi pembicara di acara Indonesia Lawyers Club (ILC)
Saat itu, Fahri Hamzah menjadi pembicara penutup ILC yang mengusung tema 'Reuni 212'.
Video yang juga diunggah kembali oleh Fahri Hamzah itu, memperlihatkania tengah mengangkat kata-kata kafir yang menurutnya itu hanyalah terminologi dalam agama dan tak seharusnya membuat berselisih paham.
Baca Juga: Posesif berlebihan Putri Marino sampai ingin cowok lakukan hal ini setiap jam padanya: Aku trauma
"Saya sering katakan, jangan istilah kafir ini bikin kita tegang. Kafir itu terminologi dalam agama, dalam kitab suci dan semua kitab suci mengandung anasir-anasir itu," ucap Fahri Hamzah, seperti dikutip Hops.ID.
Bahkan Fahri ungkap bahwa dia terima disebut kafir oleh mereka yang bukan muslim, karena itu memang bahasa dalam agama.
"Kita suka tidak, begitu kita lingkar diri kita, ini agama kita, maka yang lain punya definisi dengan caranya masing-masing. Nggak usah tegang, saya terima menjadi kafir bagi agama lain kenapa, karena saya berpegang pada agama saya, pada iman saya," ucapnya.
Artikel Terkait
Fahri Hamzah minta Jokowi pecat menteri yang mulai kampanye Pilpres 2024: Aji mumpung!
Ramai partai politik bentuk koalisi, Fahri Hamzah: perlu reformasi politik besar-besaran
Islamophobia diduga alasan Ustadz Abdul Somad ditolak Singapura, Fahri Hamzah: Pelajaran awal di ASEAN
Singgung islamophobia, Fahri Hamzah kecam penolakan Singapura terhadap UAS: Bukan tindakan beradab
Pengamat politik Hendri Satrio heran Indonesia tak satu suara bela UAS: Pantes aja VOC lama ngejajah