Kemenperin percepat pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia

Hops.ID - Pemerintah melalui Kemenperin akan mempercepat pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Hal ini bertujuan agar Indonesia menjadi negara yang mampu memproduksi kendaraan listrik dan berdaya saing global.

“Kami optimistis industri otomotif di tanah air (mobil listrik) akan menjadi pemain penting dalam global supply chain, termasuk upaya memproduksi kendaraan dengan emisi karbon rendah dan ramah lingkungan,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier mewakili Menteri Perindustrian.

Dirjen ILMATE juga akan mengakselerasi pembangunan ekosistem mobil listrik tidak hanya dari sisi produktivitasnya tetapi juga diperlukan pusat pembelajaran teknologi elektrifikasi dan penguatan komponen sumber daya manusia industri dan akan memacu terciptanya inovasi produk yang kompetitif.

Baca Juga: Viral, pasangan ini tabung uang selama 10 bulan untuk menikah hingga hasilkan segini dan bikin iri netizen

“Selain itu, perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahun seputar industri elektrifikasi bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Pikiran Rakyat pada 20 Mei 2022.

“Pembangunan xEV Center ini merupakan wujud komitmen Toyota Indonesia dalam memperkenalkan teknologi kendaraan elektrifikasi di Indonesia, dan hadirnya Toyota xEV Center berperan penting dalam mendidik dan menginspirasi generasi berikutnya untuk melakukan inovasi dan pengembangan teknologi kendaraan elektrifikasi di tanah air,” ujar Taufiek.

Diketahui, pemerintah telah menyiapkan payung hukum insentif Research, Development, and Design (RnDnD) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153 Tahun 2020 tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tertentu di Indonesia.

Baca Juga: Viral! kakek menikahi gadis berusia 19 tahun dengan mahar fantastis, netizen: Hidup tak selamanya soal cinta

“Hadirnya Toyota xEV Center diharapkan dapat menunjang aktivitas RnDnD sehingga perusahaan bisa mendapatkan insentif RnDnD tersebut,” ujarnya.