Hops.ID - Baru-baru ini, Jamiluddin Ritonga selaku akademisi Komunikasi dan Politik menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang menyatakan jika nanti PKB bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), maka dirinya akan diusung jadi capres.
Jamiluddin Ritonga menyebut hal itu merupakan pernyataan yang sungguh tidak realistis dan tanpa dasar. Menurutnya, terdapat dua alasan yang dapat dengan mudah membantah hal tersebut.
"Pertama, torehan kursi PKB pada Pileg 2019 di bawah Golkar," ujar Jamiluddin, dilansir Hops.ID dari warta ekonomi, Rabu 25 Mei 2022.
Baca Juga: Partai Buruh resmi ambil alih kendali pemerintahan di Australia
Lebih lanjut dirinya menyebut bahwa secara kalkulasi politik, sebetulnya Golkar lebih berhak mengusung capres daripada PKB.
"Berbeda halnya bila koalisinya hanya PKB, PPP, dan PAN," katanya lagi.
Dengan demikian, selagi ada Golkar di dalam koalisi tersebut, jelas PKB tidak berhak mengajukan Capres.
Baca Juga: Krisis parah, Serikat Pekerja Tunisia akan boikot dan mogok nasional, tolak Presiden Kais Saied
"Sebab, jika tidak ada Golkar, maka perolehan kursi DPR RI dari tiga partai itu PKB yang paling banyak," ungkapnya.
Kemudian yang kedua, Jamiluddin menambahkan, adalah elektabilitas Cak Imin yang sangat rendah membuat peluangnya kecil sekali untuk diusung menjadi Capres.
Artikel Terkait
Cak Imin sebut penundaan Pemilu 2024 selamatkan Wapres Maruf Amin di akhirat
Tegas dan lugas, Pimpinan Pusat Muhammadiyah rilis kajian terkait penambangan Wadas: Itu pelanggaran HAM!
Duet Cak Imin-Prabowo diyakini bakal gagal total di Pilpres 2024, begini analisis tajam pengamat
Santer digadang-gadang maju Capres 2024, akademisi sentil Ganjar Pranowo: fokus saja konflik Wadas!