Hops.ID – Pendidikan Pancasila merupakan hal penting yang harus diajarkan sejak dini.
Tujuan pendidikan Pancasila adalah untuk membentuk warga negara yang baik dan paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta memiliki rasa cinta dan nasionalisme terhadap negara Indonesia.
Terlebih lagi, banyak kasus terorisme intoleransi, dan radikalisme yang terjadi di beberapa kota di Indonesia yang mengancam keamanan hidup masyarakat.
Hal itulah yang memicu Gerakan Santri Nusantara melaksanakan diskusi bertajuk “Virus Intoleran, Radikal, Polarisasi Ancam Persatuan”.
Dalam diskusi yang dilaksanakan di Hotel Bintang Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat itu dibahas tentang betapa pentingnya Pendidikan Pancasila.
Diskusi tersebut menghadirkan beberapa pengamat antara lain, Stanislaus Riyanta selaku pengamat intelijen dan keamanan, Karyono Wibowo Pengamat Politik Indonesian Public Institute, dan H. Syarief Hidayatullah Ketua Gerakan Persatuan Muslim Indonesia.
Stanislaus Riyanta mengungkapkan bahwa radikalisme kini sudah mulai bergeser tidak hanya dengan cara kekerasan, tetapi lebih halus lagi.
“Nah, sekarang mereka menggunakan cara-cara yang halus bahkan berjedok seperti kegiatan keagamaan, menggalang dana. Selama mereka melakukan aksi teror merka tidak terjerat UU Nomor Tahun 2018," kata Stanislaus Riayanta.
Artikel Terkait
Aura Kasih ungkap cara unik ini saat hasrat seksualnya bergelora selama menjanda
Mangkrak, KPK diimbau bertindak cepat demi kasus skandal dugaan korupsi Formula E tak lagi berkepanjangan
Keganjilan anggaran Formula E disebut kian terlihat, KPK hingga BPK diharap bisa cepat tangani demi rakyat
Banyak kejanggalan, praktisi hukum desak KPK serius usut dugaan korupsi di Formula E
Kasus Formula E masih hangat, KPK disebut kembali lakukan pemeriksaan intensif
Masih diusut oleh KPK, pengamat optimis kasus Formula E segera tuntas
Kasus Formula E diduga kembali mangkrak, massa gelar aksi teatrikal tiduran di Gedung Merah Putih