“Rilis pertama kali itu ada bau-bau sesuatu yang ditutup-tutupi, sehingga publik sangat curiga sekali dengan kinerja polisi,” ucap Aryanto Sutadi.
Aryanto menilai, seharusnya kepolisian bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan penjelasan yang transparan.
“Dengan memberikan penjelasan kepada publik apa yang selama ini dianggap ditutup-tutupi itu, yaitu memberikan informasi-informasi perkembangan apa yang dilakukan, kemudian bagaimana hasilnya,” terangnya.
“Tapi selama ini kan polisi memilih diam, memilih crime scientific investigation itu. Dia tidak mau memberikan keterangan yang sepotong-sepotong (dahulu), nanti belakang (saja) baru diomongin,” sambungnya.
Ia menilai jika beberapa waktu lalu langkah yang diambil Polri sudah tepat ketika Kapolri menyampaikan keterangan di depan DPR.
“Nah kemaren sudah agak mending begitu Bapak Kapolri menyampaikan keterangan yang lugas, jelas di depan DPR, semua pada puas,” lanjutnya.
Apa yang dilakukan Kapolri saat itu dinilai merupakan strategi yang benar karena bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan janji transparansinya.
Namun strategi itu kini kembali lagi seperti awal. Di mana banyak keterangan yang seolah ditutup-tutupi oleh polisi dan malah dijelaskan dengan detail oleh Komnas HAM.
Artikel Terkait
Ruslan Buton turun gunung dan sindir Kapolri, sebut kelakuan Ferdy Sambo lebih biadab dari PKI
Kapolri tolak pengunduran diri Ferdy Sambo usai ajukan banding: Lihat saja nanti
Geram, Irma Hutabarat kritik proses RDP Komisi III DPR dengan Kapolri: Remeh temeh...
Dinilai pengecut, Ferdy Sambo tolak bertemu Bharada E saat reka adegan penembakan Brigadir J