Hops.ID – Mbah Tik adalah seorang supporter sepak bola, ia adalah Aremania yang berasal dari Blitar, Jawa timur.
Adapun, Mbah Tik menjadi sukarelawan dengan memberi dukungan moral kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Sosok Mbah Tik disebut-sebut sebagai pahlawan kemanusiaan, karena tetap setia menunggu di RSSA Malang, tempat rujukan korban Tragedi Kanjuruhan dirawat.
Aremania yang memiliki nama asli Andrian Sutikno tersebut, sudah 27 hari tidur di RSSA Malang dan belum pulang ke rumahnya, di Blitar.
Walaupun usianya tidak muda lagi yakni 66 tahun, ia dengan setia mengabdi untuk korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Ia menjadi sukarelawan RSSA Malang untuk meringankan beban para keluarga korban Kanjuruhan, Sutikno sigap jika diminta untuk melakukan apapun.
Baca Juga: Gerah difitnah jadi gadunnya Rizky Billar, Indra Tarigan polisikan Satria Mulia: Gue pegang buktinya
Alasan Aremania asal Blitar itu tetap tinggal di rumah sakit karena dirinya juga hadir saat Tragedi Kanjuruhan terjadi, melihat dengan mata kepala langsung banyak korban berjatuhan.
Oleh sebab itu, ia bertekad untuk tetap tinggal di rumah sakit sampai benar-benar tidak ada lagi korban tragedi yang dirawat.
“Saya melihat pengorbanan Aremania dan Aremanita, saya itu enggak ada apa-apanya dibanding mereka, saya hanya berkorban waktu sekian hari,” kata Sutikno.
“Tapi mereka berkorban nyawa untuk selamanya, tidak kembali dan berkumpul dengan keluarga. Support dari rekan-rekan Aremania, mereka sangat besar sekali mensupport saya,” sambungnya.
“Apapun kepentingan saya di sini, sampean kalau kurang apa-apa saya siap bantu,” ujar Sutikno, Dikutip Hops.ID melalui YouTube KOMPASTV pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Artikel Terkait
Kisah pilu Cahayu Nur Dewata, korban selamat tragedi Kanjuruhan: Sempat koma 3 hari hingga hilang ingatan
Innalillahi, korban tragedi Kanjuruhan bertambah satu orang, kini total 134 meninggal
Pasca tragedi Kanjuruhan, Persija Jakarta dukung penuh transformasi sepakbola Indonesia
Setelah tiga pekan, Polri akhirnya tahan enam tersangka tragedi Kanjuruhan
Diperiksa penyidik selama 10 jam, 6 tersangka tragedi Kanjuruhan akhirnya resmi ditahan