Habib Rizieq beri pesan persatuan pasca bebas bersyarat

Hops.ID – Mantan Pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq telah resmi keluar dari penjara dengan status bebas bersyarat pada Juli 2022.

Jika Habib Rizieq dikenal sebagai seorang orator yang dipandang keras dan giat mengkritik pemerintah, Habib Rizieq kini tampil dengan image berbeda dengan memberikan pesan-pesan persatuan dan perdamaian.

Pada sesi wawancara yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada 28 Januari 2023, Habib Rizieq menyampaikan beberapa pesan yang dapat diambil dari hikmah ibadah umroh.

Baca Juga: Ingin adakan perpisahan yang layak, Cristiano Ronaldo undang rekannya di MU untuk berlibur bersama

Merujuk pada website Kemenkumham Provinsi Jawa Timur, bebas bersyarat hanya bisa diberikan pada tahanan yang telah memenuhi beberapa syarat, di antaranya adalah telah menjalani paling sedikit 2/3 dari masa pidana dan masa pidana tersebut tidak kurang dari sembilan bulan.

Tokoh yang kerap disapa HRS itu menjelaskan, biasanya Ia akan mengingatkan jama’ah yang hendak melakukan umroh untuk tidak melanggar aturan-aturan dalam ibadah umroh. Di samping itu, Ia juga mengingatkan agar mereka juga menghayati setiap proses ibadah umroh tersebut.

“Contoh, pada saat kita mengelilingi kabah tujuh kali putaran, kan semestinya kita perhatikan bahwa seluruh umat islam yang datang dari berbagai negeri”, sambung HRS.

Baca Juga: Episode baru Ehlija mengandung bawang! Terkuak masa lalu suram Jeje yang akhirnya terungkap sekarang

“Dan itu mengelilinginya melawan arah jarum jam, dari kanan, ya”, tutur Refly Harun menanggapi.

“Sekarang yang kita lihat, yang umroh itu, yang tawaf itu dari berbagai negeri, suku bangsanya berbeda, bahasanya berbeda, bahkan mazhabnya juga banyak berbeda,

Tapi menariknya mereka berputar dengan arah yang sama, dengan jumlah putaran yang sama juga, dan titik pusaran yang dikelilingi adalah satu pusaran saja, yaitu kabah”, lanjut HRS.

Baca Juga: Tolak bertemu AFC Bournemouth, AS Roma dilaporkan siap beri sanksi pada Nicolo Zaniolo

Ia menjelaskan bahwa hal itu memiliki hikmah sebagai pendidikan dari Allah agar manusia senantiasa bersatu meskipun memiliki banyak perbedaan.

“Seharusnya, pada saat kita bertawaf, kita saat itu berikrar di hadapan Allah untuk menanggalkan pakaian perpecahan, pakaian permusuhan, pakaian perselisihan.