Buntut somasi terhadap Dekan FKOR, ratusan mahasiswa lakukan aksi minta klarifikasi MWA UNS

- Kamis, 2 Februari 2023 | 14:53 WIB
Rekomendasi kampus di Surakarta, salah satunya UNS (Dok. UNS)
Rekomendasi kampus di Surakarta, salah satunya UNS (Dok. UNS)

Hops.ID – Ratusan mahasiswa Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melakukan demonstrasi di depan kantor rektorat UNS. Mereka protes terhadap somasi Majelis Wali Amanat (MWA) UNS kepada Dekan FKOR, Dr Sapta Kunta.

“Aksi ini latar belakangnya adalah somasi yang dilayangkan Wakil Ketua MWA UNS kepada dekan kami, dimana duduk persoalannya tidak jelas,” kata salah satu peserta aksi, Rohadi Setyo Wibowo, dikutip dari Studi Demokrasi Rakyat.

Sebelumnya, Dekan FKOR UNS sebenarnya berharap dapat bersama-sama bermusyawarah dan memikirkan sekaligus menyampaikan rasa prihatin atas beberapa berita buruk terhadap UNS belakangan ini.

Baca Juga: Tahu ke mana arah pikiran netizen, Angel Karamoy ungkap alasan lebih suka yang gede: Daripada panjang tapi...

Namun, upaya yang dilakukan oleh Sapta tersebut justru berbuah somasi dari pengacara MWA UNS.

Sapta lantas menyampaikan keberatannya atas kebijakan yang dilakukan oleh pihak rektorat.

“Namun yang terjadi adalah ada dua somasi yang telah dilayangkan kepada kami,” kata dia.

Karena dinilai terlalu berlebihan, surat somasi itu pun menuai reaksi dari mahasiswa FKOR yang diketahui telah menganggap Dekan FKOR seperti orang tuanya sendiri. 

Mereka melakukan aksi meminta kejelasan dari MWA UNS atas kebijakan yang dinilai semena-mena terhadap dekannya. Mereka menganggap dekannya tak melakukan hal yang keliru.

“Bapak mengajak kita saling silaturahmi menguatkan nama baik UNS, tapi nyatanya malah disomasi,” kata dia.

Baca Juga: Akui sering tinggal bareng dengan kekasih, Nikita Mirzani cuek: Abis zina gue sholat!

Di sisi lain, masalah tersebut juga mengganggu jam aktivitas dan produktivitas para mahasiswa dalam belajar. Apalagi, mereka juga tengah melakukan persiapan menghadapi kejuaraan.

Mereka juga protes dengan tuntutan rektor terhadap dekan.

“Tidak melakukan kesalahan kok disuruh minta maaf.”

Halaman:

Editor: Dion Yudhantama

Sumber: Studi Demokrasi Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Terkini