Arist Merdeka akui Indonesia darurat kekerasan seksual, anak di bawah umur menjadi pelaku utama

Hops.ID – Arist Merdeka Sirait, aktivis sekaligus ketua Komisi Perlindungan Anak mengatakan bahwa saat ini Indonesia darurat kekerasan seksual.

Dikatakan demikian karena bayangannya pelaku-pelaku kekerasan seksual biasanya dilakukan oleh orang dewasa.

Namun saat ini, menurut keterangan Arist Merdeka Sirait bahwa justru anak-anak yang bahkan usia di bawah 12 tahun menjadi pelaku kekerasan seksual.

Baca Juga: Tamara Bleszynski rencana gugat balik kakak kandung, pengacara: Ibu Teuku Rassya alami tekanan psikologis

Dengan angka kejahatan yang semakin tinggi dan pelaku yang di luar dugaan dan di luar nalar sampai membuat psikolog menyerah.

“Modusnya berbeda, jumlah kasus terus meningkat, usia pelaku semakin rendah (di bawah usia 12),” katanya dilansir melalui YouTube Deddy Corbuzier pada 2 Februari 2023.

Belum lagi ketika pelaku dihukum mendapatkan keringanan karena mengingat umurnya masih di bawah umur, padahal perilakunya seperti orang dewasa.

Fenomena anak di bawah umur menjadi pelaku kekarasan seksual

Sebagai contoh kasus, di Siborong-borong, Medan, Sumatera Utara dari 10 pelaku kekerasan seksual terhadap anak juga dilakukan oleh anak di bawah usia.

Baca Juga: Ruben Onsu bongkar keadaan Nunung di belakang layar, begini awal mula sang pelawak divonis kanker payudara

Belum lagi dalam kasus berikutnya pemerkosaan yang dilakukan oleh 10 pelaku yang 7 diantaranya masih di bawah umur di Jakarta utara. Mereka melakukan kekerasan seksual secara bergerombol terhadap anak perempuan usia 7 tahun di taman kota.

Dalam kasus yang terbaru ada seorang anak laki-laki usia 8 tahun mengajak 2 temannya untuk melakukan kekerasan seksual terhadap anak perempuan usia 5 tahun, kasus ini terjadi di Mojokerto.

Arist mengakui fakta bahwa saat ini terjadi fenomena banyak anak di bawah umur menjadi pelaku kejahatan seksual.

Baca Juga: Nunung sempat putus asa divonis kanker, kondisi keuangan semakin memburuk: Tanggungan ada 25 kepala