Hops.ID – Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto dan Direktur Penyelidikan Endar Priantoro belakangan dikabarkan tak professional menjalani tugasnya di KPK lantaran menghambat pengusutan kasus Formula E.
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah turut mengapresiasi laporan tersebut.
"Pelaporan Deputi Penindakan dan Direktur Penyelidikan KPK itu saya rasa itu hal yang patut diapresiasi," kata Trubus, dikutip dari Rumah Politik Indonesia.
Trubus menilai hal itu dilakukan demi kejelasan status kasus Formula E. Ia menilai selama ini publik masih cukup samar dalam melihat kasus tersebut.
"Yang kedua, menurut saya memang kegelisahan publik pada akhirnya mengarah ketidakketerbukaan bagian penindakan KPK. Jadi kalau kita lihat hampir separuh orang Jakarta ini udah nggak percaya sama KPK. Jadi kenapa? Karena banyak kasus-kasus yang menyangkut Pemprov DKI ini nggak ada kejelasan. Jadi seperti digantung kan. Disini publik banyak menerka-nerka akhirnya," kata dia.
Selanjutnya, Trubus menyoroti soal perbedaan pernyataan petinggi KPK yang berimbas pada kebingungan publik. Padahal, kata dia, informasi soal kelanjutan kasus tersebut sudah ke arah tahap penyidikan.
"Atinya udah mengarah ke tersangkanya, itu sebelum Pak Anies berakhir masa jabatannya. Akhirnya tapi ada yang dibantah, katanya belum ada indikasi, belum ada bukti. Ini bukan soal prosesnya, tapi bagaimana publik menyikapinya, menyebabkan kebingungan di publik."
Baca Juga: Akui sering tinggal bareng dengan kekasih, Nikita Mirzani cuek: Abis zina gue sholat!
Ia menilai ketidakjelasan itu bisa mengakibatkan citra buruk pada KPK. Trubus juga menyayangkan belakangan KPK memang sering tak menampilkan kinerjanya secara transparan dan akuntabel.
Ia menduga KPK tengah menghadapi sesuatu yang membuatnya ragu dalam memutuskan suatu perkara. Sesuatu itu, kata dia, bisa dari para pejabat yang berkepentingan.
"Jadi ini hal yang patut kita dukung soal laporan ke Dewas. Kalau Dewas sesuai tupoksi bisa mengganti, atau pemanggilan juga. Menurut saya Dewas bisa melakukan langkah-langkah yang lebih bisa diterima publik, dalam arti membuka kasus ini secara terang benderang. Kemudian penyidik-penyidik yang selama ini terlibat itu harus diganti atau digeser. Karena kan ada dari banyak unsur ya seperti Polri, kejaksaan, dan saya rasa Dewas harus tegas dalam hal ini," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Pisah dari Reino Barack, Syahrini ngaku lepas seluruh pakaian saat lakukan hal ini di Jepang
Sering konser dengan banyak vokalis, simak personil resmi Dewa 19 sekarang
Kiky Saputri malu-malu ungkap budget pengajian dan resepsi pernikahan di gedung mewah langganan artis
Merasa ditipu, cewek Open BO bongkar borok pengacara inisial R: Dia itu…
Intip harga tak wajar aksesoris mungil milik Nagita Slavina, netizen: Kalo UMR Jakarta menangis, gimana Jogja?
Sejumlah fakta orang yang lahir di bulan Februari, salah satunya kurang berjodoh dengan…