Jadi predator seksual, simak fakta pebisnis sekaligus motivator Julianto Eka Putra

Hops.ID – Sebelum kasusnya merebak, nama Julianto Eka Putra dikenal sebagai motivator dan pebisnis.

Julianto Eka Putra diketahui mempunyai karir yang terbilang cukup baik. Lulus dengan cumlaude dari perguruan tinggi, ia menyelesaikan studinya di Universitas 17 Agustus Surabaya.

Memulai karir dari karyawan biasa, Julianto Eka Putra mencoba berbagai macam pekerjaan. Mulai dari sales, bekerja di toko emas, berjualan asuransi, berbisnis keripik kentang, hingga bekerja dengan bisnis MLM.

Baca Juga: Ketatnya gaya parenting Nikita Willy untuk pendidikan Baby Issa, parent mau ikutan?

Kisah hidupnya yang dilalui dengan mencoba berbagai pekerjaan ini, akhirnya membuat dirinya berkarir sebagai seorang motivator.

Kesuksesannya sebagai motivator berujung kepada motivasi di dalam dirinya untuk mendirikan sekolah bagi para anak-anak yang kurang mampu.

Di tahun 2003 lah impiannya tercapai, Julianto berhasil membangun sebuah sekolah gratis bernama Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI).

Baca Juga: Meski Ferry Irawan sudah menandatangani putusan cerai, ia siap beradu bukti dalam persidangan

Selanjutnya, Julianto Eka Putra juga berhasil membangun perusahaan bernama Binar Group dengan 20 anak perusahaan yang ternaung dibawahnya.

Julianto Eka Putra juga diketahui sempat memproduksi 2 film yang bercerita tentang kisah berdirinya Sekolah Selamat Pagi Indonesia, berjudul 'Say I Love You' pada tahun 2019.

Dilanjutkan dengan film tentang perjuangan 7 anak sekolah SPI untuk mengejar mimpi ke Eropa, berjudul 'Anak Garuda' pada tahun 2019.

Baca Juga: Tak terima diselingkuhi, Adjie Massaid paksa Reza Artamevia sumpah pocong, mantan istri: Sedih saya

Reputasi baik Julianto Eka Putra dalam membangun perusahaan dan berbagai pelatihan motivasi ini yang akhirnya membuat banyak orang tua mendaftarkan anak anak mereka untuk bersekolah di SPI.

Tapi apa daya, kejahatan seksual yang dilakukannya terhadap beberapa siswa SPI membuat reputasi Julianto Eka Putra menjadi buruk.