Suka belanja online? Begini cara menghitung pajak barang impor yang perlu diketahui!

Hops.ID - Bagi kamu yang berencana belanja online di lokapasar luar negeri, ketahuilah bahwa barang tersebut akan terkena bea masuk (BM) ketika didatangkan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung pajak dari barang impor tersebut.

Ya, tidak sedikit dari kita yang tergiur dengan barang impor luar negeri lantaran produknya yang menarik dan relatif lebih murah.

Meski demikian, terdapat biaya-biaya lain yang harus ditanggung sebagai kompensasi pembelian barang impor. Termasuk pajak dalam rangka impor atau PDRI yang harus dibayarkan. 

Baca Juga: Perhatikan! 4 Tips mudah menghindari penipuan ketika belanja online 

Apa itu pajak barang impor?

Well, sebelum lebih jauh untuk membahas cara menghitungnya, kamu harus tahu lebih dulu definisi dari pajak impor itu sendiri dikutip YouTube Bea Cukai Kanwil Jatim 1 pada 15 Maret 2023.

Pajak impor atau PDRI adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atas komoditas atau barang-barang impor.

Adapun terdapat berbagai jenis bea masuk barang impor berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan, yaitu:

Baca Juga: Ayah Ozak inginkan Rp300 juta per bulan, Boy William: Bukan matre kok

• Bea masuk tindakan pengamanan (BMTP); 
• Bea masuk anti-dumping (BMAD); 
• Bea masuk pembalasan (BMP); dan 
• Bea masuk imbalan (BMI). 

Ilustrasi pemeriksaan barang impor oleh petugas bea cukai (Unsplash CDC)

Pertama, BMTP atau disebut juga safeguard merupakan bea masuk yang dikenakan pada barang impor demi melindungi industri dalam negeri yang mana jenis barang tersebut sudah mengalami kenaikan dan bisa saja menimbulkan kerugian serius.

Baca Juga: Pemuda ini parodikan pegawai pajak saat briefing anaknya usai kasus Mario Dandy, netizen: rumah dicat ijo

Kemudian BMAD dikenakan pada barang yang ditetapkan sebagai barang dumping, lantaran harganya lebih murah dibanding barang sejenis di dalam negeri. Kebijakan ini dilakukan guna melindungi industri dalam negeri supaya tidak kalah saing.

Selanjutnya BMP merupakan bea masuk yang dikenakan pada barang impor yang berasal dari negara yang memperlakukan barang-barang ekspor Indonesia secara diskriminatif.