Kisah terpilihnya 12 hewan Chinese Zodiac dan pengurutannya, ternyata ada banyak banget versinya

- Jumat, 17 Maret 2023 | 20:28 WIB
Ilustrasi hewan-hewan Chinese zodiac. (eepik.com/free-vector)
Ilustrasi hewan-hewan Chinese zodiac. (eepik.com/free-vector)

 


Hops.ID - Tahukah kamu, Chinese Zodiac memiliki berbagai versi kisah dalam pemilihan dan pengurutan hewan-hewan shio tersebut.

Dilansir dari situs web Ancient Origins, menurut budaya Tionghoa, setiap tahun berhubungan dengan seekor hewan. Terdapat dua belas hewan yang membentuk Chinese Zodiac.

hewan-hewan yang membentuk Chinese Zodiac tersebut, yaitu Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi.

Sama dengan tanda-tanda zodiak astrologi barat, orang Tionghoa secara tradisional meyakini bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh tanda zodiak saat dirinya dilahirkan.

Baca Juga: Sering cibir Arie Kriting! Terbongkar sudah sifat jahat Nursyah, ini deretan fakta ibu Indah Permatasari

Mereka percaya bahwa tanda itu memiliki hubungan dengan kehidupan seseorang. Lantas, bagaimana cara para hewan Chinese Zodiac dipilih dan diurutkan?

hewan-hewan dalam Chinese Zodiac berbeda dengan lambang-lambang dalam zodiak barat karena tidak didasarkan pada konstelasi.

Walaupun lambang-lambang zodiak barat dapat dikatakan berasal dari astronomi, hal yang sama tidak berlaku untuk Chinese Zodiac.

"In fact, it may be said that no one is entirely certain as to how the Chinese Zodiac actually came into being."

Baca Juga: Suka banget makan pete, Bryan Domani sampai lakukan hal ini saat sedang di rumah: Kalo aku off…

"Faktanya, dapat dikatakan bahwa tidak ada yang sepenuhnya yakin bagaimana Chinese Zodiac sebenarnya muncul," dikutip Hops.ID dari situs web Ancient Origins pada 17 Maret 2023.

Representasi simbol zodiak pada artefak Tiongkok kuno sudah ada selama Periode Negara Berperang, yaitu 475 SM sampai dengan 221 SM.

Beberapa orang berpendapat bahwa tanda tersebut memasuki Tiongkok melalui jalur sutra, mungkin bersamaan dengan ketika penyebaran agama Buddha dari India.

Halaman:

Editor: Ratih Nugraini

Tags

Artikel Terkait

Terkini