Nikah 9 tahun, istri anti ngambek saat suami enggan pamer foto berdua di sosial media, istri: Yang penting...

- Kamis, 30 Maret 2023 | 12:45 WIB
Tak unggah foto kebersamaan dengan pasangan bukan berarti tidak romantis (freepik.com)
Tak unggah foto kebersamaan dengan pasangan bukan berarti tidak romantis (freepik.com)


Hops.ID - Selayaknya album, sosial media menjadi salah satu wadah untuk menyimpan setiap memori yang perlu didokumentasikan dengan rapi.

Selain momen-momen yang dianggap berharga, foto-foto iseng ala kadarnya juga tak pernah terlewatkan untuk diunggah. Ditambah beberapa tren populer kadang kita ikuti untuk sekedar meramaikan sosial media.

Deny, seorang perempuan yang tinggal di Belanda menceritakan bahwa suaminya tidak pernah sekalipun memasang foto berdua di mana pun, khususnya sosial media yang ia miliki.

Baca Juga: 6 Film sejarah perang muslim, dari lahirnya Nabi Muhammad SAW sampai penaklukan Konstantinopel

Selain itu, si suami juga tidak pernah menceritakan perjalanan rumah tangganya atau pun tentang pasangan juga anak-anaknya.

Meski tak pernah mengekspos keromantisan dalam keluarga kecil mereka, Deny dan anaknya sering menjadi tokoh dalam cerita suaminya yang sering disampaikan kepada orang-orang terdekatnya.

Meski tak pernah diekspos, teman-teman suaminya sangat mengenal Deny dan anak-anaknya. Bagi Deny yang terpenting adalah sikap dan tindakan yang nyata.

"Gak diposting bukan berarti gak sayang," Tulis Deny, dikutip pada Kamis, 30 Maret 2023.

Ia menilai suaminya yang memiliki karakter yang tak terlalu suka main sosial media. Komitmen tidak harus terlihat apalagi sampai semua orang tau.

Baca Juga: 85 Lebih kata mutiara mahfudzot populer tentang hikmah dan falsafah hidup, bisa dibuat poster motivasi.

Melewati tahun 2016, sosial media mulai aktif digunakan banyak orang, entah itu berdagang, aktualisasi diri, visual diary, atau bahkan sekedar portopolio untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik.

Tak terkecuali dengan kehidupan yang perlu ditanggapi orang lain untuk diberi ucapan selamat, atau sekedar bikin penyemangat.

Meskipun kita juga tak pernah tahu, berapa orang yang benar-benar peduli dengan setiap pencapaian kita.

Jadinya, meskipun sangat jarang berbincang dengan teman,  tapi semua orang yang bertaut akun sangat mengenal kita.

Baca Juga: Dibikin kapok, pendakian pertama mahasiswa asal Pare di Gunung Kelud penuh hal misterius

Semakin kita sering melihat bagaimana orang lain, kita pun jadi ingin sama sama dilihat seperti mereka yang kita lihat. Itu sangat wajar, menilai manusia merupakan makhluk sosial.

Selain orang-orang yang seringkali latah dengan tren, sebagian kecil lainnya memilih untuk tetap intim, tidak juga banyak mengumbar tapi tidak sampai menutup diri.

Baca Juga: Tak tahan dengan bau menyengat rumah seorang single mom anak dua, Auri Katariina: Literally baunya dimana-mana

Malah kadang, apa yang kita unggah sering kali menimbulkan banyak prasangka dan presepsi yang tak diduga-duga. 

Apa pun yang terlihat di muka belum tentu sama di belakang. Apa yang terlihat di sosial media, belum tentu juga sama seperti apa yang terjadi di kehidupan nyata.

Saat semua informasi serba gratis dan terbuka lebar, privasi menjadi sangat mahal. Ada hal yang harus orang tahu, ada pula sesuatu yang tak perlu diberi tahu.

"Tidak semua followermu peduli pahit, manis hidupmu," tambah Deny lagi. Bahkan unggahan-unggahan yang menurut kita biasa, bisa saja malah mengundang iri, dengki dan doa-doa tidak baik.

Baca Juga: Pengalaman mistis mahasiswi saat pelajari tari Sintren, seorang teman kerasukan dan terpaksa dinikahkan

Keharmonisan keluarga, keadaan kita yang baik-baiknya. Tidak perlu jadi konsumsi banyak orang.

Jangan malah kita mengundang doa-doa tidak baik akibat seringnya mengunggah sesuatu yang membuat orang lain tidak suka.***

Editor: Cesaria Hapsari

Sumber: twitter.com/Denald

Tags

Artikel Terkait

Terkini