Mengenal hari raya Nyepi dan 6 ritualnya: Fakta dan makna di balik hari suci umat Hindu Bali

- Rabu, 2 Maret 2022 | 21:36 WIB
Hari Raya Nyepi (Ariffa Nourma)
Hari Raya Nyepi (Ariffa Nourma)

Hops.IDHari Raya Nyepi tahun ini diperingati pada tanggal 3 Maret 2022. Pada Hari Raya ini, semua orang di pulau Dewata harus tinggal di rumah, mematikan lampu, dan banyak berdiam diri di rumah.

Nyepi merupakan hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Berbeda dengan beberapa budaya lain di seluruh dunia yang merayakan Tahun Baru dengan perayaan yang meriah, titik puncak perayaan 6 hari pada Tahun Baru di Bali justru dirayakan dalam keheningan.

Nyepi yang jatuh pada hari ke-3 ditandai dengan dihentikannya segala aktivitas di seluruh pulau. Tak ada jadwal penerbangan masuk atau keluar dari bandara Ngurah Rai di Denpasar (DPS).

Baca Juga: Video Wirda Mansur pakai skincare bikin warganet gregetan: Ajaran siapa itu?!

Makna Hari Raya Nyepi sendiri didapat dari kata sepi yang berarti hening. Dilansir dari Bali.com, Nyepi adalah hari dimana umat Hindu Bali mendedikasikan sepenuhnya untuk terhubung lebih dalam dengan Tuhan (Hyang Widi Wasa) melalui doa, puasa, dan meditasi.

Momen ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat Hindu Bali untuk introspeksi diri, mengevaluasi nilai-nilai pribadi, seperti rasa cinta dan asih, kesabaran, kebaikan , dan kedermawanan.

Nyepi bukan satu-satunya perayaan Tahun Baru Saka, melainkan ada serangkaian upacara adat lain yang digelar selama enam hari.

Baca Juga: Video Wirda Mansur pakai skincare bikin warganet gregetan: Ajaran siapa itu?!

Menurut mitos, asal usul Nyepi ini karena kepercayaan masyarakat setempat untuk mengelabui roh-roh jahat, karena perayaan sebelum Hari Raya Nyepi biasanya berlangsung meriah. Masyarakat melakukan ritual Nyepi agar Pulau Dewata tampak seperti tak berpenghuni, sehingga mereka tidak diganggu oleh roh-roh jahat.

Untuk merayakan Tahun Baru Saka, digelar enam hari perayaan suci yang terdiri dari ritual Melasti, ritual Bhuta Yajna dan Parade Ogoh-ogoh, Nyepi, ritual Yoga Brata, dan ritual Dharma Shanti.

Melasti adalah ritual pembuka yang ditujukan untuk menghormati Sanghyang Widhi Wasa dan dilakukan 3-4 hari sebelumnya untuk mengambil air suci dari laut. ritual dilakukan di Pura Bali dekat laut (Pura Segara) dan dimaksudkan untuk menyucikan benda-benda suci.

Baca Juga: Tausiyah dr Zaidul Akbar: Lemah jantung bisa dipicu overthinking dan hal-hal rohaniah yang negatif

Yang kedua adalah ritual Bhuta Yajna, yang dilakukan satu hari sebelum Nyepi. ritual ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur negatif dan menciptakan keseimbangan dengan Tuhan, Manusia, dan Alam. Masyarakat mempersembahkan berbagai macam sesajen dengan berkorban hewan seperti ayam, bebek, babi atau bahkan sapi dan kerbau, ditambah dengan macam-macam hasil panen.

Jauh-jauh hari sebelumnya, masyarakat juga menyiapkan ogoh-ogoh, yakni patung raksasa yang terbuat dari bambu dan kertas, melambangkan elemen negatif atau roh jahat. Ogoh-ogoh akan diarak sambil memainkan musik dengan keras sebagai perlambang mengusir roh jahat.

Halaman:

Editor: Anisa Widiarini

Tags

Artikel Terkait

Terkini