Kisah lain hantu Herlina, dendam kesumat santriwati karena sakit hati ditolak masuk pondok pesantren

Hops.ID – Kisah menyeramkan hantu Herlina telah menjadi cerita turun temurun oleh santriwati di pondok pesantren.

Hal itu karena hantu Herlina kerap kali mengganggu para santriwati baru maupun lama di pondok pesantren.

Hantu Herlina berawal dari kisah seorang santriwati yang kecelakaan saat mencoba kabur dari pondok pesantren tempatnya menimba ilmu.

Baca Juga: Ogah bantu Jessica Iskandar, Ivan Gunawan: Saya single parent, Jedar ada lakinya

Namun ada versi lain yang mengatakan jika hantu Herlina merupakan seorang gadis yang ingin masuk pondok pesantren, namun ditolak oleh petugas administrasi pondok.

Dikutip Hops.ID dari kanal YouTube Misteri Nusantara pada 12 November 2022, seorang gadis bernama Herlina bermaksud ingin menimba ilmu di salah satu pondok pesantren di daerah Jombang, Jawa Timur.

Namun Herlina yang memiliki niat baik itu ditolak saat melakukan pendaftaran masuk di pondok pesantren dengan beberapa alasan.

Baca Juga: Siapa artis inisial G yang jalin hubungan gelap dengan Pinkan Mambo? Ternyata sosok ini

“Menurut informasi, suatu hari ada seorang gadis yang bernama Herlina ingin menyantri di salah satu asrama putri daerah Jombang. Namun saat Herlina ingin mendaftarkan ke bagian administrasi, dirinya ditolak dengan beberapa alasan,” terang host di kanal YouTube tersebut.

Karena penolakan tersebut, Herlina pun sakit hati dan menyesali apa yang telah terjadi itu. Ia pun kembali pulang dengan keadaan yang terpukul dan menangis.

Namun naas, saat melakukan perjalanan pulang, Herlina malah mengalami kecelakaan karena tertabrak mobil dan meninggal di tempat.

Baca Juga: Tengok manfaat kombucha, minuman teh fermentasi yang kerap digunakan untuk kesehatan tubuh hingga kecantikan

Kejadian tersebut tidak diketahui siapapun, baik itu keluarganya maupun orang tuannya. Akhirnya beberapa hari kemudian, diceritakan bahwa Herlina melakukan pendaftaran lagi ke pondok pesantren.

Akhirnya sosok Herlina yang sudah meninggal itu diterima di pondok pesantren tempat ia mendaftar.