Tantangan mengajar Matematika dimulai ketika mengajar siswa yang antipati, takut, dan berharap pelajaran tersebut tidak pernah dilahirkan di dunia ini.
Bu Desi merupakan seorang guru yang idealis, cantik, eksentrik, dan cerdas.
Selama bertahun-tahun Bu Guru Desi mengajar Matematika, ia merasa gagal. Siswa juga lebih sering takut memasuki kelasnya.
Bu Desi bertemu dengan Aini, siswa yang bebal, kampungan, dan nol putul dengan Matematika.
Aini bertekad mengikuti kelas Matematika Bu Desi karena nasihat seorang tabib yang mengobati ayahnya. Ia mulai bercita-cita sebagai dokter.
Bu Desi dan Aini sama-sama patah semangat karena tidak ada kemajuan sedikitpun dengan nilai Matematika Aini.
Bu Desi mencoba menggunakan metode yang berbeda dengan bercerita memakai bahasa sederhana.
Seolah membuka cakrawala, Aini menjadi tiga siswa terpandai di sekolahnya berkat didikan Bu Desi. Ia berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran.
Artikel Terkait
Review buku Sebuah Rumah di Bawah Menara: Hati-hati terhadap aliran sesat
Review buku self improvement Hati-hati dengan Hatiku, metode kesembuhan mental dengan post-it kuning