Hops.ID - Pada 2003, UNESCO menetapkan wayang Indonesia sebagai sebuah Warisan Mahakarya Dunia yang Tak Ternilai dalam Seni Bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Usaha melestarikan wayang di Indonesia bukan hanya melalui pelatihan dalang dan pengenalan wayang pada generasi muda.
Tetapi juga dengan mengalihwahanakan wayang ke media-media seni lainnya, mulai dari film, sastra, komik hingga animasi.
Namun, yang tidak kalah penting adalah kehadiran ruang-ruang publik semacam museum, sebuah wadah bagi masyarakat untuk bisa mengakses kekayaan wayang Indonesia.
Namun, jangan pula dilupakan upaya dan kecintaan pribadi-pribadi semacam Gregory Churchill, seorang ahli hukum yang juga kolektor wayang Indonesia.
Yayasan Lontar menginisiasi acara A Lasting Legasting: The Smiling Semar from America, untuk mengenang kepergian Gregory Churchill (1947-2022), seorang ahli hukum yang berjasa besar dalam reformasi hukum di Indonesia.
Tetapi, yang tak kalah penting adalah kecintaan Greg terhadap seni wayang di Indonesia.
Artikel Terkait
Damage banget, fans Arsenal dibuat kecewa oleh iNews karena berbagi layar dengan acara wayang
Kaum Misqueen auto mewek! Segini uang jajan Khirani Trihatmodjo anak semata wayang Mayangsari: Gak masuk akal
Nadya Mustika banting tulang demi nafkahi anak semata wayang, di mana peran Rizki DA?
Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia? Simak jawabannya dalam ulasan ini