Meneladani kisah Nabi Ismail: Bukan hanya soal kurban dan kepatuhan

Hops.ID - Kisah Nabi Ismail banyak disandingkan dengan peristiwa kurban saat Hari Raya Idul adha.

Hal itu lantaran kurban yang biasa dilakukan setiap tanggal 10 Dzulhijjah terjadi atas dasar kisah Nabi Ismail, khususnya saat peristiwa 'penyembelihan' putra Nabi Ibrahim tersebut.

Kisah Nabi Ismail itu bahkan diterangkan dalam Alquran surat As-Shaffat (37) ayat 102 yang terjemahannya sebagai berikut:

Baca Juga: Arsenal incar Jorginho setelah sulit dapatkan Moises Caicedo

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata: 'Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Dia (Ismail) menjawab: 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; InsyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Kisah Nabi Ismail memberikan banyak pembelajaran bagi kita. Seperti pada penggalan ayat tersebut, putra Nabi Ibrahim tersebut mengajarkan kita bagaimana seseorang bisa mengutamakan kesabarannya atas takdir yang akan dilaluinya. 

Tak hanya itu, kisah Nabi Ismail juga mencerminkan betapa patuhnya dia kepada orangtua serta Tuhan-Nya.

Baca Juga: Dendam kesumat! Begini sakit hatinya Della Puspita pada ayah kandung yang sudah almarhum: Aku enggak ikhlas

Meski sering dikaitkan dengan kurban dan kepatuhan, kisah Nabi Ismail tidak hanya bicara soal hal-hal itu, melainkan jauh lebih besar. 

Melalui kisahnya, kita akan disuguhkan adanya rasa pengorbanan, kesabaran, keyakinan terhadap takdir terbaik yang akan diterimanya.

Selain itu, ada banyak keajaiban yang hadir dalam perjalanan hidup Nabi Ismail, seperti yang telah Hops.ID rangkum dari berbagai sumber. 

Baca Juga: Tanggapan menohok Verrell Bramasta soal penampilan Sarni istri Ivan Fadilla: Dibandingin mama mungkin jauh…

Air zam-zam

Air zam-zam menjadi satu dari jutaan keajaiban dunia. Air ini juga dianggap sebagai air suci, khususnya oleh umat Islam.