4 Februari diperingati hari Kanker Sedunia, berikut sejarahnya

Prakanker menggambarkan kondisi yang melibatkan sel-sel abnormal yang mungkin atau cenderung berkembang menjadi kanker.

Penyakit Kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain deteksi dini kanker payudara dan kkanker leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun.

Menggunakan metode pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) untuk payudara dan Inpeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk leher rahim. Pemeriksaan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker.

Baca Juga: 99,99 persen tanpa busana, begini foto panas Nikita Mirzani yang bikin rontok Iman, netizen: Gimana fotonya?

Upaya pencegahan kanker dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yaitu aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit setiap hari.

Pada tahun 2000, merupakan awal bagi hari Kanker sedunia yang mendapat sorotan penuh.

Hari kanker sedunia diresmikan pada World Summit Against Cancer di Paris. Dalam peresmian itu, berkumpul anggota organisasi kanker dan pimpinan terkemuka lainnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad bongkar alasan Mbak Lala yang dituding eksploitasi Rayyanza untuk ngemis online: Dia pengen gitu..

Pada peringatan itu, terdapat dokumen ‘Piagam Paris Melawan Kanker’. Sebuah artikel sebanyak 10 buah ditandatangani sebagai komitmen global dalam peningkatan pelayanan terhadap pasien kanker

Piagam tersebut juga disebut sebagai Piagam X menjadi simbol secara resmi deklarasi Hari Kanker Sedunia yang diperingati pada tanggal 4 Februari setiap tahunnya.

Itulah sejarah Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari setiap tahunnya.

Dan untuk menambah wawasan dan kesadaran masyrakat atas penyakit kanker yang sangat berbahaya, Hops.ID merangkum dari World Cancer Day, Dinas Kesehatan Salatiga, dan Kemenkes pada 3 Februari 2023. ***